REPUBLIKA.CO.ID, Jamu dari dulu selalu dinilai memiliki khasiat yang menyehatkan bagi yang mengonsumsi. Begitupun menurut Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GPJOT) Dwi Ranny Pertiwi Zarman, bahkan menurutnya jamu menyehatkan bukan mematikan.
"Jamu itu harusnya menyehatkan kok, kalau ada kasus buruk karena jamu ada yang mati berarti itu ada bahan kimianya," kata Ranny dalam acara Jalur Rempah di Museum Nasional, Selasa (20/10).
Selain itu proses pembuatan jamu juga perlu diperhatikan. Mengenai hal tersebut, Ranny menjelaskan pembuatan jamu zaman dulu dan sekarang sudah sangat berbeda, mulai dari proses hingga produk jadinya.
"Saat ini proses pembuatan jamu dari dulu cair tapi sekarang sudah masuk ke kapsul," tutur Ranny. Ia menjelaskan dalam prosesnya sirkulasi udara juga harus terjaga dan tidak boleh ada unsur kimia.
Tentang jamu, ia menjelaskan secara empiris khasiat jamu bukan belum terbukti. Hanya saja, lanjut Ranny, penelitian terus berjalan dan kembali lagi pada prinsipnya jamu memang menyehatkan selama tidak tercampur bahan kimia.
Mengenai pameran jalur rempah, acara tersebut dibuat utuk mengingatkan kembali meskipun rempah dianggap sederhana namun punya sejarah yang cukup panjang. Begitupun kaitannya dengan jamu, jamu merupakan bagian dari rempah-rempah yang menyehatkan.