REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepatu hak tinggi kerap membuat pemakainya terlihat lebih anggun dan menarik. Akan tetapi, selain menjadi aksesoris mempercantik diri, sepatu hak tinggi ternyata bisa menjadi alat bela diri yang ampuh bagi wanita.
Pelatih pribadi di Los Angeles sekaligus pemegang sabuk hitam tingkat tiga, Jennifer Casseta, menilai sepatu hak tinggi dapat membuat wanita merasa lebih kuat. Sepatu hak tinggi, lanjut Casseta, juga membuat kaki wanita terlihat lebih jenjang dan menarik.
Akan tetapi, di saat yang sama, sepatu hak tinggi membuat sebagian wanita tidak bisa berjalan dengan leluasa, apalagi berlari. Casseta menilai hal tersebut tentu berbahaya bagi wanita, terlebih di lingkungan yang tidak aman dari ancaman orang jahat.
"Karena itu, jika kamu tidak bisa berlari (karena hak tinggi), kamu harus tahu bagaimana melawan para orang jahat tersebut," terang Casseta.
Oleh karena itu, Casseta mendorong agar wanita dapat melindungi dirinya sendiri, terlepas dari apa pun yang ia pakai. Berangkat dari pemikiran tersebut pula, Casseta kemudian memulai kelas bela diri bagi wanita yang ia beri nama Stilletos and Self-Defense pada 2007.
Hal serupa juga dilakukan oleh mantan balerina, Avital Zeisler. Zeisler yang saat ini merupakan ahli pertarungan hand-to-hand sangat antusias dalam mengajarkan wanita untuk melindungi dirinya sendiri.
Zeisler membimbing para wanita untuk dapat melindungi dirinya sendiri dengan apa pun yang mereka kenakan, termasuk hak tinggi. Dengan melindungi diri menggunakan hak tinggi, Zeisler menilai hal tersebut dapat mengacaukan fokus dari orang-orang yang berniat jahat.
"Ketika saya mengajari bela diri, saya ingin pastikan bahwa bela diri tersebut cocok untuk wanita," ujar Zeisler.