REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Klinis Dewasa, Untung Subroto Dharmawan mengatakan perempuan dan laki-laki yang bersahabat bisa saling jatuh cinta. Rasa yang lebih dalam umunya terjadi setelah ada kesamaan dan kenyamanan antara keduanya, kemudian mereka menginginkan hubungan meningkat pada jenjang yang lebih serius. Tapi mungkinkah cinta itu dihindari?
Menurutnya, cinta adalah ketertarikan secara fisik dan emosi seseorang pada orang lain yang terjadi karena adanya perasaan kenyamanan dan kecocokan diatara keduanya. Perasaan cinta haruslah didasari atas keigiinan untuk bersatu secara fisik, membagi perasaan (suka dan duka) dalam hidup agar juga menjadi bagian dari orang dicintai serta adanya keiginan untuk berkomitmen untuk selalu bersama-sama mencapai visi masa depan.
“Apakah ini bisa dihindari? Perasaan cinta menyangkut pikiran dan perasaan dan perilaku sesorang pada orang lain, dan hal ini tentu saja dapat dihindari,” ujarnya kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Cara menghindarinya adalah dengan mengatur pikiran kita sendiri. Misalnya anggap bahwa orang yang kita sukai bukanlah orang yang tepat untuk berbagi perasaan, menghabiskan sisa hidup dan dia adalah bukan orang yang tepat bagi kita untuk mengikatnya dalam sebuah komitmen.
Ketika pikiran ini dapat dikelola dengan baik, maka hal ini akan berpengaruh pada perasaan dan perilaku kita pada orang tersebut. Maka, kita tidak akan menganggap orang tersebut adalah individu yang penting dan kehadiran orang tersebut bukanlah hal yang menjadi prioritas utama dalam kehidupan.