REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penulis Novel Habiburrahman El Shirazy menyatakan buku karya terbarunya "Ayat-Ayat Cinta 2" adalah jawaban dari maraknya gelombang islamofobia yang terjadi di Barat saat ini.
"Tantangan umat Islam saat ini khususnya di dunia Barat yakni maraknya islamofobia. Maka buku "Ayat-Ayat Cinta 2" bisa menjawab tantangan itu," jelas novelis papan atas Indonesia itu pada Festival Sastra Islam Nasional (FSIN) di Universitas Islam Makassar (UIM), Rabu (16/12).
Ia menjelaskan, dalam buku yang baru saja diluncurkan itu memang menceritakan bagaimana Fahri berdakwah di Eropa menghadapi kondisi munculnya islamofobia.
Fahri yang menjadi tokoh utama dalam cerita itu, kata dia, juga diceritakan mengikuti acara debat terbuka. Dalam debat itu pula, Fahmi mendapatkan kesempatan menjelaskan bagaimana Islam yang sebenarnya.
"Melalui Festival Sastra Islam Nasional ini tentunya sebagai upaya untuk memberikan pemahaman yang positif bagi masyarakat," katanya.
Ketua Panitia FSIN 2015 Fitrawan Umar mengatakan kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Makassar bahkan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Melalui sastra yang diaplikasikan dalam sebuah tulisan, menurut dia, adalah salah satu alat ampuh untuk bisa dicerna masyarakat sehingga melalui satsra diharapkan bisa memberikan pencerahan dan bukan isu atau proyek propaganda.
Dia mengakui karya sastra belakangan ini memang semakin banyak menimbulkan sisi negatif. Oleh karena itu melaui FSIN 2015 diharapkan bisa menjadi penyeimbang dan mampu memberikan manfaat dalam prilaku manusia.