REPUBLIKA.CO.ID, Cermin, cermin di dinding, siapa yang paling narsis di antara kami semua? Kebanggaan akan prestasi dan penampilan pribadi biasanya merasuk ke dalam hidup seseorang. Perasaan bangga berlebihan itu terkadang berubah menjadi narsis. Jika Anda termasuk tipikal orang narsis, Anda bisa mencari tahu kebenaran dengan mengenal beberapa cirinya, dilansir dari Livestrong, Kamis (14/1).

Pertama, orang narsis cenderung menutup telinga dengan anggapan orang lain terhadapnya. Psikolog Susan Heitler mencontohkan orang narsis jarang bertanya tentang orang lain, melainkan mengarahkan pembicaraan ke arah dirinya sendiri. Ia ingin selalu bangga pada diri sendiri dan semakin sempurna.

Kedua, Psikologi Scott Barry Kaufman menilai orang narsis biasanya ingin memiliki semua hal terbaik di dunia ini. Mereka bahkan susah menerima ketidaksempurnaan. Dalam hal memiliki kekasih, mereka juga lebih rentan berselingkuh lebih dulu saat menemukan ada lawan jenis yang lebih menarik dibanding kekasih saat ini.

Ketiga, orang narsis sering menunjukkan ketidaksukaannya pada orang lain yang mereka anggap mengancam eksistensi mereka. Orang narsis misalnya tak nyaman dengan orang yang selalu meremehkan diri mereka.

Keempat, orang narsis sering menunjukkan emosi tinggi meski hanya berurusan dengan hal-hal kecil. Misalnya, ada teman yang tiba-tiba membatalkan hadir di acara khusus yang mereka adakan. Situasi ini seperti menunjukkan bahwa orang narsis sangat bergantung pada dukungan-dukungan orang lain yang membuat mereka tetap senang dan nyaman.

Kelima, di mata orang narsis, diri mereka selalu sempuna. Dengan demikian, jika satu hal berjalan tidak semestinya, mereka cenderung menyalahkan orang lain dan tak ingin disalahkan apalagi mengambil tanggung jawab.

(baca: Studi: Beramal Sanggup Buat Tubuh Jadi Lebih Sehat)

Ikuti Whatsapp Channel Republika