REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ojek online (daring) kian meningkat. Fungsinya yang dibutuhkan masyarakat membuat layanan ini kian berkembang dan membuat sejumlah pihak melakukan inovasi untuk menjadi yang terbaik.
Setelah Go-Jek, Grab-Bike, Blue-Jek dan lainnya, kini hadir Ojek Argo. Aplikasi ini dihadirkan salah satu developer lokal, Pitware Studio.
Rizal Saputra, Founder Ojek Argo mengatakan, ide menghadirkan aplikasi ini datang ketika ia beberapa kali memanfaatkan layanan ojek daring sebelumnya.
"Setelah beberapa kali pemesanan, saya merasa ada banyak hal yang masih bisa diubah atau ditingkatkan fungsinya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," ujar Rizal saat peluncuran website resmi Ojek Argo, Ahad (17/1) kemarin.
Berbekal pengalamannya di bidang pemrograman, awal Oktober 2015 prototype aplikasi ini mulai dibangun dan diuji coba. Satu bulan kemudian aplikasi kemudian diperkenalkan dan diluncurkan secara resmi.
"Dalam waktu dua bulan aplikasi Ojek Argo telah diunduh lebih dari 10.000 kali di Google Play dan mempunyai hampir 1.500 driver yang terdaftar secara resmi di beberapa kota besar Indonesia," ujar Rizal.
Lalu apa perbedaan Ojek Argo dengan layanan serupa lainnya?
Rizal mengatakan, pengguna tidak harus melakukan pendaftaran. Melalui smartphone android, pelanggan tinggal mengunduh di Google Play, melakukan instalasi dan setelah selesai saat itu juga sidah bisa langsung menggunakan untuk memanggil driver.