REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kurator ahli seni Cina di Museum Guggenheim New York, Thomas J Berghuis akan menjadi Direktur di Museum Seni KOntemporer yang akan di bangun di Jakarta. Museum itu sendiri digagas pendiriannya oleh filantrop dan kolektor karya seni Indonesia, Haryanto Adikoesoemo. Dia akan mendirikan Museum Modern and Contemporary Art di Nusantara (Museum MACAN).
Sebagai bagian dari misinya, selain menjadi tempat memajang berbagai karya-karya seniman kontemporer, Museum MACAN juga hendak menumbuhkan semangat partisipasi dalam seni, dan menyediakan tempat bagi seniman lokal dan internasional untuk menampilkan karya mereka ke khalayak global.
Haryanto mengatakan, museum ini berkomitmen untuk mengkurasi proyek pameran dan commissioned works oleh seniman untuk memperluas perspektif seni rupa kontemporer di Indonesia dan di luar Indonesia. "Museum MACAN juga akan menyelenggarakan program edukasi dan pelibatan publik dengan dukungan penelitian yang baik sebagai dasarnya, serta berkontribusi dalam wacana akademis dan penelitian seni modern dan kontemporer Indonesia dan dunia," ujarnya Rabu (27/1).
(Baca Juga: Jakarta akan Punya Museum Seni Kontemporer)
Selain itu, lembaga ini akan menawarkan kesempatan pengembangan profesional bagi para seniman, kurator, dan profesi seni rupa lainnya. Museum ini dipimpin oleh Thomas J Berghuis, yang akan membawa serta lebih dari dua dekade pengalaman bekerja sebagai kurator, pendidik, dan praktisi seni rupa ke Museum MACAN.
"Beliau merupakan seorang akademisi dan peneliti seni rupa kontemporer Indonesia, seni performans kontemporer Asia, dan seni kontemporer Cina yang terkemuka," ujarnya.
Berghuis juga memimpin sebuah tim kurator profesional muda yang dinamis, yang akan bekerja di bidang pendidikan, manajemen koleksi, dan kegiatan pelibatan publik. “Saya sangat antusias menjadi ujung tombak Museum MACAN,” kata Berghuis.
Berghuis mengatakan museum ini akan memberikan kontribusi penting bagi ekosistem budaya Nusantara. Juga akan memperluas perspektif dunia seni dengan menyertakan wilayah yang sering terlewatkan. Museum ini akan memberi kesempatan kepada pengunjung untuk berinteraksi dengan seni yang paling inovatif dari Indonesia dan luar Indonesia.
“Dan akan menjadi pelantar yang baik dan menyediakan kesempatan bagi seniman-seniman Indonesia dan luar negeri untuk melibatkan diri dengan publik di ibukota global yang penting ini,” katanya.