Selasa 09 Feb 2016 10:51 WIB

Ini Dia Investasi Reksadana Terbaik Versi Perencana Keuangan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Merencanakan keuangan dengan bantuan reksadana.
Foto: Republika/Prayogi
Merencanakan keuangan dengan bantuan reksadana.

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu produk keuangan yang mulai dikenal dan mendapat hati di masyarakat adalah produk investasi bernama reksadana. Produk reksadana ini mencuri perhatian masyarakat karena nilai investasinya yang bisa dimulai dengan nominal yang rendah, yaitu cukup dengan Rp 100 ribu atau Rp 250 ribu saja.

Seiring berjalan, jumlah produk reksadana, khususnya reksadana saham yang ditawarkan kepada masyarakat semakin banyak. Pertanyaan yang kemudian mengusik adalah, reksadana mana yang cocok untuk sebagian besar kalangan masyarakat di Indonesia. Serta bagaimana cara menilai reksadana yang terbaik ini?

Banyak masyarakat awam selama ini salah menilai suatu reksadana hanya berdasarkan jumlah Nilai Dana Kelolaan Investasinya saja, ataupun hasil investasinya per 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau bahkan hanya 1 tahun terakhir.  Sementara masyarakat awam tidak banyak yang mengerti bahwa setiap produk investasi, termasuk reksadana, mengandung risiko, sehingga suatu hasil investasi yang diberikan haruslah juga memperhitungkan risiko pada investasi tersebut. Oleh sebab itu, melihat, menilai dan mengukur keberhasilan sebuah reksadana hanya dengan melihat hasil investasinya saja bukanlah tindakan yang tepat bagi mereka yang takut terhadap risiko investasi.

Setiap manajer investasi juga memiliki strategi investasi yang bermacam-macam. Hal tersebut kemudian tercermin pada tingkat volatilitas dari reksadana-reksadana tersebut berbanding dengan patokannya atau benchmark-nya (IHSG atau LQ45) dan juga perbanding dengan risk free asset yang ada.

Pertanyaanya adalah, lalu bagaimana cara masyarakat awam bisa melihat dan menilai reksadana yang tepat untuk mereka? Menjawab kebutuhan ini, Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (APERKEI) meluncurkan hasil evaluasi kerja LitBang APREKEI untuk menentukan reksadana mana saja yang cocok dipergunakan untuk investasi masyarakat umum.

Perhitungan ini sudah mengikutsertakan beberapa aspek seperti jumlah dana kelolaan, real eeturn dari reksadana sejak diluncurkan, faktor risiko, risk free asset, benchmark, risk adjusted return (RAR), alpa, beta dan standar deviasi dari masing-masing reksadana, serta menggunakan rasio-rasio keuangan yang umum dipergunakan di dunia rating secara Internasional yang kemudian membentuk sebuah daftar reksadana terbaik versi APERKEI, dengan menggunakan rasio internasional seperti Sharpe Ratio, Treynor Ratio dan Jensen Ratio.

Agar reksadana ini juga “bertarung” secara adil di kelas yang sama, maka Reksadana ini kemudian dimasukkan ke dalam beberapa kelompok serta dinilai dengan pembobotan melawan reksadana sejenis di kelas masing-masing, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement