REPUBLIKA.CO.ID, Sastrawan kondang Sapardi Djoko Damono berpendapat, cara terbaik agar piawai menulis adalah dengan rajin membaca. Jika ingin menjadi penulis, katanya, mulailah dengan membaca sebanyak-banyaknya.
"Kalau mau menulis puisi, bacalah puisi sebanyak-banyaknya," kata pria kelahiran Solo, 20 Maret 1940 itu.
Disebutkan Sapardi, puisi tidak memiliki batasan. Puisi bisa hanya terdiri dari satu suku kata, satu kalimat, hingga setebal ratusan halaman.
Secara pribadi, Sapardi menganggap menulis dan membaca sebagai sumber kebahagiaan baginya. Minat tersebut yang menjadi alasan utama bagi penulis Hujan Bulan Juni itu untuk konsisten dan produktif dalam menulis hingga usia senja.
Dari segi finansial, ucapnya, menjadi penulis juga menguntungkan. Tidak sedikit orang Indonesia yang menjadikan menulis sebagai mata pencaharian utama.
Sapardi menyampaikan, cukup banyak penulis yang lebih kaya dari anggota DPR. Bagaimana tidak, ia mengibaratkan, karena pengarang tidak bekerja lagi, tapi terus mendapatkan uang dari pekerjaan yang sudah selesai dilakukan.
"Enaknya penulis begitu, maka jadilah penulis," tuturnya.