REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini, penggunaan masker tidak hanya digunakan oleh pengendara sepeda motor untuk menghalau polusi udara yang berada di jalanan. Penumpang KRL hingga penumpang angkutan umum pun banyak yang mulai menggunakan masker untuk melindungi diri dari penularan virus atau pun asap kendaraan.
Sayangnya, tak semua masker memiliki kemampuan yang benar-benar dapat membantu penggunanya untuk menghalau polusi berbahaya. Melihat kebutuhan ini, perusahaan inovasi 3M Indonesia mengembangkan sendiri sebuah produk berupa masker 'pintar' yang mampu menyaring karbon aktif yang beredar melalui polusi udara.
"Ini merupakan produk lokal 3M, hanya ada di Indonesia. Kita yang desain," ujar Market Segment Leader for Home Improvement Market PT 3M Indonesia, Yunadi Aulia Desmawan saat ditemui di Ace Hardware Living World, Alam Sutera.
Yang membuat Motorcycle Mask Nexcare milik 3M Indonesia ini istimewa ialah adanya proteksi filter yang memanfaatkan carbon active spray. Berbeda dengan karbon aktif lainnya, carbon active spray dalam masker 'pintar' ini memiliki kerapatan yang lebih baik serta melekat dengan kuat, sehingga masker aman saat digunakan atau dicuci.
Selain itu, carbon active spray pada masker juga menempel dengan solid dan tidak menyebar. Desain tersebut membuat bagian hidung pengguna benar-benar terlindungi dari ancaman gas-gas polutan seperti CO (karbonmonoksida), CO2 (karbondioksida) hingga gas-gas polutan berbahaya lainnya.
"Sekilas masker terlihat sama dengan masker lainnya. Tapi masker ini memiliki teknologi filtrasi yang sudah paten di Belanda. Masker ini memiliki 4 layer, di mana salah satunya filtrasi itu," ungkap Yunadi.
Senior Marketing Manager 3M Indonesia Anthon Yuniananto mengatakan masker ini juga merupakan satu-satunya masker motor yang mendapatkan lisensi dari Departemen Kesehatan. Lisensi ini telah didapatkan sejak pertama kali masker 'pintar' ini diluncurkan pada 2013 lalu.
Penggunaan masker ini pun bisa berlangsung dalam jangka waktu cukup panjang. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anthon menyarankan agar masker diganti ketika sudah tiga kali dicuci. Pasalnya, setelah tiga kali pencucian, kekuatan perlindungannya akan mulai menurun, meski penurunan kekuatan perlindungan hanya menurun kurang dari 1 persen saja.
"Kita anjurkan tiga kali (pencucian) karena kita patokannya perlindungan optimal (100 persen). Bisa 3 bulan, tapi tergantung penggunaan juga," jelas Anthon.
(baca: Polusi Udara Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Penjelasannya)