REPUBLIKA.CO.ID, Australia-Indonesia Centre (AIC) dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia mendukung debut label busana dari Restu Anggraini yakni ETU yang akan berkiprah di Virgin Australia Melbourne Fashion Festival (VAMFF). Restu Anggraini bahkan mendapatkan perhatian khusus dari BEKRAF Indonesia.
Memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode Muslim dunia, BEKRAF menilai bahwa partisipasi ETU, sebagai label modest wear pertama yang akan melakukan pergelaran busana di VAMFF, merupakan kesempatan besar bagi industri mode Tanah Air untuk memasuki pasar global.
Deputi IV Badan Ekonomi Kreatif bidang Pemasaran, Joshua M. Simandjuntak, mengatakan bahwa saat ini nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ke Australia hanya menyentuh nilai 176 juta dolar AS per tahun. Sementara potensi pasar mode Australia mencapai 15 miliar dolar AS atau Rp 202 triliun per tahun, dan saat ini terdapat kurang lebih 500 ribu Muslim di Australia sebagai pangsa pasar yang potensial untuk dimasuki desainer busana Muslim Indonesia.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengembangan industri kreatif Indonesia, BEKRAF mendukung ETU sepenuhnya untuk mempromosikan busana Muslim Indonesia di kancah International.
“Indonesia telah lama menjadi pusat produksi fashion brands internasional karena telah terpercaya kualitas dan keunggulan SDM-nya di bidang tekstil dan produksi garmen. Dengan terpilihnya ETU sebagai wakil Indonesia untuk mempromosikan modest wear di VAMFF, kami berharap competitiveness produk kreatif dan merek lokal Indonesia akan terus meningkat di pasar global yang tentu saja akan berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia melalui ekspor dan peningkatan angka pekerjaan”, katanya.