REPUBLIKA.CO.ID, Nama Lily Mariasari W, mungkin belum setenar Dian Pelangi dalam industri busana Muslim Tanah Air. Dia adalah desainer busana Muslim baru yang menghadirkan debutnya 14 November 2015 silam di ajang fashion show di Kota New York. Saat itu mereka menghadirkan tema batik Nusantara perpaduan antara batik dan warna-warna alam Nusantara.
Awalnya, perempuan ini tidak menekuni dunia desain fashion Muslim. Ia hanya senang membuat sketsa gambar yang ia tekuni secara otodidak sejak di bangku sekolah. Meski awalnya lebih menggemari desain interior, namun seiring dengan perialanan waktu, hobi corat-coretnya lebih tertuang kepada membuat rancangan busana.
Selain itu, kegemaran travelling-nya pun menjadi pendukung bakat terpendamnya itu. Karya-karya seni lokal mau pun mancanegara menjadi obyek utama ketika langkah kakinya sampai di sebuah daerah yang disinggahinya.
Melalui hobinya itulah, akhirnya Lily Mariasari W secara konsisten mengidentifikasi diri sebagai seorang desainer yang fokus pada rancangan busana Muslim yang sederhana, elegan, namun tetap modern dan feminin. Hal itu sesuai dengan kepribadian para Muslimah Indonesia yang mengutamakan kecantikan dan keanggunan.
“Dulu Saya tidak terpikir jadi desainer. Tapi melihat perkembangan fashion Muslim Indonesia, yang dulu hobi desain interior, akhirnya Saya mencoba desain busana. Kemudian beberapa karya Saya sampaikan ke beberapa rekan, dan ternyata mereka suka,” ungkapnya saat acara Elemwe Muslim Fashion and Trunk Show di Jakarta, baru-baru ini.
Dengan label Elemwe, yang diambil dari setiap inisial namanya L, M dan W, ia mengangkat keindahan dan keluhuran kain negeri Nusantara. Etnik batik menjadi pilihan utama dalam garis-garis tegas sketsa rancangannya. Berpadupadan dengan kain tule, tafetta dan chiffon, rangkaian koleksi Elemwe ini hadir sebagai busana Muslim kasual dan formal. Namun juga tetap mengutamakan konsep ready to wear bagi para perempuan usia remaja dewasa yang aktif dan dinamis.
Harga koleksi Elemwe berkisar mulai dari harga Rp 300 ribu sesuai dengan kondisi bahan. Ada juga yang mencapai Rp 2 juta bahkan Rp 3 juta. “Semua tergantung kualitas bahan yang digunakan,” ujarnya. Koleksi-koleksinya itu bisa didapatkan di FX Sudirman, juga di Cipinang baru.