Selasa 22 Mar 2016 13:27 WIB

Wanita Lebih Pesimistis Soal Ekonomi Dibanding Pria

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Perencanaan keuangan
Foto: Republika/Prayogi
Perencanaan keuangan

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Hasil survei Mastercard baru-baru ini menunjukkan wanita lebih pesimistis memandang kondisi ekonomi dibandingkan pria. Konsumen wanita selama lebih dari satu dekade melihat prospek ekonomi tetap suram.

Hal ini salah satunya ditunjukkan dalam hasil survei di Australia. Perempuan-perempuan di Negeri Kanguru lebih pesimistis melihat kondisi ekonomi, pendapatan tetap atau gaji, pekerjaan, kualitas hidup, bahkan prospek pasar saham. Mastercard melakukan survei kepercayaan konsumen dua kali setahun.

Pria konsisten menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat kepercayaan pria 23 persen lebih tinggi dari wanita. Konsumen wanita berusia di atas 45 tahun adalah yang paling pesimistis.

"Hasil survei ini melihat tiga faktor," ujar ekonom yang menganalisis hasi survei ini, Saul Eslake, dilansir dari Sydney Morning Herald, Selasa (22/3).

Pertama, pekerja wanita cenderung mendapat gaji di bawah pekerja laki-laki. Profesi dan pekerjaannya juga kurang aman. Kedua, wanita masih menghadapi keterbatasan akses dalam kepemilikan properti, tabungan hari tua, hingga kendaraan dibanding pria.

Ketiga, wanita cenderung melakukan lebih banyak pekerjaan dan lebih peduli dengan tanggung jawab profesinya dibandingkan pria. Ini turut memengaruhi persepsi mereka akan kualitas hidup.

Survei ini juga mengungkapkan mereka yang berusia di bawah 30 tahun lebih optimistis dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih tua. Eslake mengatakan mereka yang berusia di atas 30 tahun mungkin merasa hanya sedikit waktu tersisa untuk menyiapkan kebutuhan hidup di hari tua, seperti memiliki rumah pribadi atau tabungan pensiun dalam jumlah besar.

Kepercayaan konsumen di Australia lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik. Hanya Sri Lanka, Taiwan, dan Malaysia yang tingkat kepercayaan konsumennya lebih rendah dibanding Australia pada semester kedua 2015.

Di antara negara-negara Asia, India dan Cina memiliki tingkat kepercayaan konsumen tertinggi. Ada 15 negara yang menjadi obyek survei yang dilakukan pada semester kedua 2015 ini.

(baca: Urusan Makan Jadi Penggunaan Kartu Kredit Terbanyak)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement