REPUBLIKA.CO.ID, Setelah menjalani rutinitas seharian, memakai piyama dan bersiap istirahat malam, Anda mungkin terbiasa mengisi daya baterai ponsel. Kebanyakan pengguna ponsel di dunia melakukan hal sama, mengecas baterai ponsel dan meninggalkannya setelah tidur.
Kebiasaan buruk ini hanya membuat baterai ponsel Anda tidak tahan untuk jangka panjang. Meninggalkan ponsel dalam kondisi terisi daya hingga keesokan paginya tentu menurunkan tingkat kesehatan baterai.
Dilansir dari Popular Science, Rabu (6/4), baterai lithium-ion misalnya tidak bagus jika diisi hingga 100 persen. Mengisi baterai sebentar saja, namun dilakukan berkali-kali justru lebih baik ketimbang membiarkan baterai dalam kondisi nol persen.
Rata-rata ponsel, ponsel pintar, android, dan tablet saat ini menggunakan baterai lithium-ion yang penanganannya berbeda dengan baterai berbahan nikel. Jika Anda membiarkannya terpasang ke aliran listrik pada pukul 23.00 WIB misalnya, dengan persentase baterai tinggal satu bar, maka ponsel Anda akan terisi penuh pada pukul 02.00 WIB.
Jika Anda bangun pukul 06.00 WIB, itu berarti Anda membiarkan ponsel terisi daya selama empat jam dengan kondisi baterai sudah penuh. Beterai lithium memiliki komponen otomatis yang bisa merusak dirinya sendiri. Hal ini supaya baterai tidak meledak jika diisi daya melebihi kapasitasnya. Pengguna ponsel perlu waspada.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga baterai ponsel tetap dalam kondisi prima?
Anda bisa mengatur alarm untuk bangun pada pukul 02.00 WIB dan mencabut charger HP. Jika hal ini dirasa mengganggu istirahat Anda, maka bangunlah lebih awal di pagi hari untuk mengisi daya ponsel. Pertimbangkan salah satu opsi ini.
Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik juga lebih direkomendasikan. Ini lebih aman ketimbang menghubungkan ponsel Anda dengan USB laptop atau komputer melalui kabel data. Penggunaan power bank secara nirkabel juga dinilai kurang bagus karena menghasilkan panas kurang baik untuk baterai.