REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Komunikasi dan Informasi menyebutkan penggunaan internet mayoritas digunakan masyarakat untuk menikmati konten media sosial.
"Pengguna internet di Indonesia dari data paling banyak mengunakan media sosial," kata Kepala Biro Humas Keminfokom Ismali Cawidu saat diskusi di Gedung Pertemuan Ilmiah Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/4).
Dalam forum literasi media dalam rangka mendukung revolusi mental untuk mewujudkan masyarakat berintegritas, Ismail mengatakan rata-rata hampir setiap hari penggunaan internet didominasi penggunaan medsos selebihnya konten lain.
Menurut dia, diperlukan literasi untuk memahami karakteristik media sosial sebab media sosial hadir ditengah tegah ruang publik yang menjadi sumber daya terbatas. "Perlu diketahui bahwa media sosial tidak ada yang gratis, dan memiliki ciri ethenity yang hukumnya berlaku dalam sama di kehidupan maya bahkan bisa menjadi jebakan. Hindari perbincangan politik dan SARA di medsos," ucapnya.
Selain itu medsos juga punya penyimpanan secara permanen di pemilik perusahaan medsos, meski sudah dihapus di dalam ponsel maupun akun medsos namun gambar tersebut masih tersimpan.
"Jangan salah medsos seperti facebook, twitter, whats up, instagram menyimpan seluruh percakapan dan gambar apapun itu. Salah satu pengguna medsos terbanyak adalah facebook saat ini," ujarnya.
Bahkan jumlah pengguna internet melalui ponsel pintar berbasis android di Indonesia kini sudah mencapai 124 juta pengguna. Sementara untuk keuntungan yang masuk ke kas negara mencapai Rp 14 triliun dari beberapa provider selular.
"Kita sudah melakukan himbauan agar masyarakat tidak terlalu mengunakan internet dengan medsos tapi kepada konten lain yang sifatnya edukasi, tetapi arusnya begitu kuat, ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita, bisa dimana saja membuka medsos," bebernya.