REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda sedang berlibur di sebuah hotel atau menginap di rumah kerabat sebagai tamu? Biasanya saat sedang tidur tidak di kasur rumah sendiri Anda akan kesulitan tidur. Studi terbaru menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Para peneliti dari Brown University baru-baru ini memantau tidur dari 35 orang sehat dan menemukan mengapa tidur di tempat tidur yang tidak biasa digunakan menyebabkan Anda terjaga sepanjang malam.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology, para peneliti mengamati gelombang otak peserta. Dua belahan otak menunjukkan perbedaan mencolok. Otak kiri menunjukkan tanda-tanda terjaga, sementara kanan menunjukkan tanda-tanda tidur. Dalam hal ini sisi kiri yang tetap waspada seperti "jaga malam" petugas patroli selama tidur, yang menyebabkan menunda kepuasaan tidur.
"Lingkungan yang baru bagi kita, perlu sistem pengawasan sehingga kita memantau lingkungan dan kita bisa mendeteksi sesuatu yang tidak biasa terjadi," kata Masako Tamaki, salah satu penulis studi tersebut.
Ini adalah kebiasaan yang sering ditampilkan juga pada hewan besar, yang dicatat oleh ilmuan. Sisi kiri otak tetap waspada dan jeli saat di lingkungan baru sementara sisi kanan mendengkur. Tetapi ketidakseimbangan antara keduanya menyebabkan ketika bangun dari tempat yang tidak biasa, Anda merasa lebih gugup dan lelah dari pada tidur di rumah sendiri.
Kabar baiknya adalah sekarang Anda memiliki alasan untuk selalu pulang, dilansir dari Prevention.
(baca: Susah Tidur? Coba Minum Rebusan Air Pisang)