Rabu 29 Jun 2016 08:54 WIB

Inggris Melarang Pelepasan Balon Helium, Mengapa?

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Balon berisi gas helium
Foto: Guardian
Balon berisi gas helium

REPUBLIKA.CO.ID, Balon helium menjadi salah satu ciri khas untuk merayakan ulang tahun atau peringatan sesuatu. Tidak sedikit orang yang membiarkan balon helium terbang sebagai bentuk simbolis. Namun, apa yang terjadi jika ada peraturan yang melarang penerbangan balon helium ini?

Dewan kota Worcester, Inggris baru-baru ini membuat sebuah peraturan baru untuk melarang pelepasan balon helium. Menurutnya, balon-balon helium yang dilepaskan ke udara sama dengan membuang sampah sembarangan. Larangan ini hanya akan mencakup tanah milik dewan, seperti taman dan ruang terbuka.

    

Jika larangan ini diberlakukan, Worcester menjadi satu dari beberapa kota di Inggris yang melarang pelepasan balon. Kota lainnya seperti Oxfor, Brighton, Plymouth, dan Shetland telah terlebih dahulu membuat peraturan ini. Selain itu, di beberapa negara bagian di AS, seperti Florida, Virginia dan kota di Australiajuga telah memberlakukan larangan tersebut.

"Ada dukungan besar dan kampanye (untuk larangan di Inggris) beberapa waktu lalu, dari berbagai badan termasuk RSPCA, Serikat Petani Nasional dan Masyarakat Konservasi Kelautan (MCS)," kata Claire Neville, seorang juru bicara dewan kota seperti dilansir Guardian.

    

Konon, sebuah balon helium dapat melambung hingga lima mil ke langit sebelum akhirnya pecah menjadi potongan-potongan kecil. Namun, sekitar 10 persen balon tidak dirancang untuk terbang tinggi dan membuatnya masih utuh saat turun. Balon-balon ini melakukan perjalanan selama puluhan mil dan biasanya mendarat di laut. Hal ini menimbulkan risiko bagi kehidupan laut.

Kura-kura tertarik dengan balon dan memakannya. Balon yang lentur akan terjebak di dalam usus dan membuatnya mati kelaparan. Begitu juga dengan lumba-lumba, burung laut dan hewan laut lainnya yang telah terbunuh oleh balon helium. Selain itu, senar plastik pada balon juga bisa menjebak hewan-hewan laut.

MCS telah lama melakukan kampanye melawan penerbangan balon. Hal ini dikarenakan jumlah puing-puing balon di pantai Inggris meningkat tiga kali lipat sejak 1996. Alternatif lain untuk menggantikan penerbangan balon adalah lampion yang diberikan lilin sehingga dapat terbang jauh. Namun, hal ini juga cukup membahayakan dan membunuh satwa liar ketika lampion terbakar.

Sedangkan untuk pelepasan kupu-kupu atau burung merpati terutama saat pesta pernikahan atau pemakaman sangat eksploitatif pada hewan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement