Kamis 30 Jun 2016 12:48 WIB

Belanja Sekarang, Zalora Jamin Barang Diantar Sebelum Lebaran

Dalam Zalora Lebaran Fashion Parade, (19/5), busana dalam warna netral seperti putih mendominasi panggung.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Dalam Zalora Lebaran Fashion Parade, (19/5), busana dalam warna netral seperti putih mendominasi panggung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zalora merupakan salah satu tempat belanja daring yang banyak dilirik sepanjang Ramadhan. Keperluan memiliki busana baru serta tampil menarik masih menjadi tradisi yang lekat dengan masyarakat Indonesia.

Hampir sepekan menjelang Lebaran namun banyak toko online yang sudah menutup penjualan. Alasannya pihak pengantaran barang sudah kewalahan dengan kiriman.

Zalora namun memastikan bila Anda berbelanja paling lambat Sabtu (2/7), maka barang masih bisa tiba pada Senin (4/7). "Itu kalau di Jabodetabek," kata CEO Zalora Indonesia Anthony Fung, kemarin (29/6), dalam media gathering di kawasan Kemang Jaksel.

Khusus Lebaran kali ini Anthony mengatakan sudah mempersiapkan diri sejak enam bulan lalu. Ia mengakui Lebaran selalu menjadi masa paling sibuk di Zalora. Tahun ini terjadi peningkatan 20 persen dalam jasa pengantaran.

Untuk mengantisipasi lonjakan pembelian Anthony menyiapkan tenaga pengantaran khusus Zalora dengan peningkatan armada enam kali lipat. Gudang dibuka hingga 16 jam per hari dan dibuka 25 jam khusus untuk tim distribusi. Peningkatan juga terjadi hingga 70 persen pada lini customer service.

Anthony mengatakan bisnis seperti Zalora memiliki banyak saingan di Indonesia. "Bisnis ini sangat kompetitif, karena itu kami harus tampil beda dengan banyak cara mulai dari tawaran produk yang eksklusif," katanya.

Zalora cukup berbeda karena menawarkan sistem pembayaran yang fleksibel. Selain transfer Zalora menerima pembayaran COD atau cash on delivery, yang membuat pembeli bisa membayar ketika barang datang, atau melakukan transaksi debit lewat mesin yang dibawa petugas antar Zalora.

Sepanjang Ramadhan tahun ini Zalora mencatat peningkatan penjualan hingga 350 persen. Produk yang paling laris adalah busana Muslim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement