Kamis 11 Aug 2016 06:39 WIB

Mengintip Sisi Lain Kehidupan Manajer Artis

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Sulung Landung
Foto: Republika/Adysha Ramadhani
Sulung Landung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin menilai bahwa kehidupan manajer artis penuh dengan gemerlap dan kesenangan. Pemilik manajemen artis Avatara88, Sulung Landung, membuktikan bahwa anggapan tersebut tidaklah benar.

"Mungkin yang teman-teman pikirkan, pekerjaan manajer artis itu selalu glamor, pergi ke luar negeri, datang ke gala. Itu hanya 30 persennya saja," ungkap Sulung dalam peluncuran bukunya Artist Management 101 Part 2: Kisah Di Balik Panggung Hiburan.

Meski terlihat sering bersenang-senang, Sulung mengatakan profesi sebagai manajer artis justru membutuhkan kerja keras yang besar. Agar dapat mengantar para artis menuju kesuksesan di dunia hiburan, Sulung mengatakan perlu ketekunan, kerja keras dan juga dedikasi.

"Profesi inj adalah profesi learning by doing, yang tak akan pernah memiliki titik akhir dan sangat membutuhkan kemauan untuk terus belajar serta keuletan," tambah pria yang telah malang-melintang di dunia hiburan selama 16 tahun ini.

Salah satu faktor yang tak boleh dilupakan oleh manajer artis, lanjut Sulung, ialah tidak memanfaatkan talenta atau artis yang dimanajeri demi keuntungan semata. Oleh karena itu, tak jarang Sulung harus melalui proses negosiasi yang cukup panjang dan lebih selektif dalam menyaring tawaran kerja bagi para talenta yang kini telah memiliki nama besar di panggung hiburan.

Bukan proses yang mudah bagi Sulung untuk mencapai kesuksesan sebagai manajer artis. Sulung harus memulai kariernya dari tingkat yang paling bawah yaitu runner. Dengan proses belajar yang panjang dan penuh ketekunan, Sulung kini berhasil memiliki manajemen artisnya sendiri, Avatara88.

Mengingat tak banyak buku referensi yang membahas perihal manajer artis, Sulung kemudian memutuskan untuk membukukan pengalamannya dalam memanajeri banyak artis ke dalam buku Artist Management 101 Part 2: Kisah Di Balik Panggung Hiburan. Pada buku tersebut, Sulung mengupas langkah demi langkah dan pelajaran yang ia dapatkan ketika memanajeri artis-artis hingga sutradara seperti Vino G. Bastian, Lukman Sardi, Morgan Oey, hingga Nicholas Saputra.

"Harapannya, buku ini tidak hanya berguna bagi talent manager saja,tetapi juga berguna bagi pihak-pihak lain yang berkecimpung di industri hiburan, serta khalayak umum," ujar Sulung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement