REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman Sardono W. Kusumo mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam Singapore International Fetival of Art (SIFA). Seniman multitalenta itu akan mempersembahkan tiga pertunjukan kesenian.
Dalam pagelaran yang akan berlangsung tangal 26 dan 27 Agustus di 72-13 TheaterWorks Singapore, Sardono akan menampilkan kemampuan melukis, mengarahkan film, dan koreografer tari.
Pertunjukan seni bertajuk "Expanded Cinema" di mana menunjukan film dokumentasi tahun 1970 tentang kebudayan pelbagai pulau di Indonesia yang berada di area terpencil seperti Nias, Dayak, dan Papua.
Film tersebut dibuat ketika Sardono berusia 25 tahun. Pertunjukan kedua, Sardono akan mempertunjukan kemampuan melukis secara langsung. Sardono dikenal sebagai pelukis yang senang menorehkan karya di medium yang besar.
"Dan saya biasanya melukis sepanjang 20 meter, dan sambil lari-lari melukisnya itu," ujar seniman berusia 71 tahun.
Pertunjukan ketiga merupakan pementasan tarian bertajuk "Black Sun" yang melibatkan penari-penari yang berasal dari Papua. Sardono menjelaskan karya kali ini mengangkat isu global yang berkenaan dengan imigran di Erop dan beberapa wilayah termasuk Indonesia.