REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan batik premium dilelang pada pameran Wasiat Agung Negeri Nusantara (Warisan) 2016. Kegiatan berlangsung di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (25/8) hingga Ahad (28/8).
"Dua kain batik sudah dilelang hari ini. Sepuluh lainnya akan dilelang bersamaan dengan peragaan busana pada Sabtu (27/8) yang akan dibawakan oleh pramugari dan pramugara," ujar Direktur Keuangan PT Mediatama Binakreasi Umi Noor Wijiati selaku penyelenggara acara, Kamis (25/8).
Umi menyebutkan, salah satu batik yang telah laku dilelang seharga Rp 8 juta ialah Batik Muhammad Ali karya perajin Yori Nooraini. Yori yang memiliki Rumah Seni Pikatan di Temanggung, Jawa Tengah, mengkreasikan corak khusus yang terinspirasi kisah hidup almarhum petinju Muhammad Ali.
Batik lain bertajuk Taman Tlogo Teratai karya Komarudin Kudiya juga diinformasikan Umi laku dilelang seharga Rp 7,5 juta. Batik yang terinpirasi unsur tiga keraton di Cirebon itu mengandung makna spiritualitas yang tinggi.
Umi memastikan hasil lelang diberikan langsung kepada perajin bersangkutan. Ia berharap, aksi tersebut bisa menjadi salah satu cara melestarikan seni budaya dan menampilkan kemurnian kreasi batik para perajin Indonesia.
Selain batik yang dilelang, sebanyak 83 peserta pameran Warisan 2016 juga menghadirkan batik tulis, cap, dan kombinasi keduanya dengan kualitas premium. Umi mengatakan, seluruh batik dalam pameran tersebut di jual mulai harga Rp 300 ribu sampai Rp 50 juta.
Penyelenggaraan pameran perdana itu direncanakan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Tema lain untuk tahun depan bahkan telah disiapkan dengan estimasi peserta lebih banyak antara 180 sampai 200 perajin.
"Tahun 2017 kami akan menampilkan pameran Warisan yang lebih variatif bertema 'Citra Bahtera Nusantara' dengan komposisi 60 persen batik, 30 persen tenun, dan 10 persen mutiara," ujarnya.