Jumat 26 Aug 2016 09:13 WIB

Berapa Gelas Kopi yang Dibutuhkan Sehari? Ini Jawabannya

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Secangkir kopi
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Secangkir kopi

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tiap orang memiliki kebutuhan kosumsi kopi yang berbeda-beda. Kebutuhan ini ditentukan berdasarkan variasi gen dari setiap orang. Ada satu variasi gen yang dapat membuat seseorang tidak perlu mengonsumsi banyak kopi untuk mendapatkan dorongan dari kafein.

Gen yang dimaksud dikenal dengan nama PDSS2. Gen PDSS2 dan variasinya ini menurubkan kemampuan tubuh yuntuk memecah kafein. Akibatnya, kafein akan bertahan dalam sistem pencernaan tubuh lebih lama.

Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki variasi gen ini cenderung lebih cepat memetabolisme kafein yang telah dikonsumsi. Sebagai hasilnya, orang-orang ini cenderung akan mengonsumsi lebih banyak kopi dalam satu hari.

Hal ini diketahui melalui penelitian gabungan yang dilakukan oleh University of Edinburgh dan University of Trieste, Italia. Dalam penelitian tersebut, tim peneliti melakukan penelitian terhadap DNA dari zekitar 3.000 peminum kopi di Belanda dan Italia.

Dalam penelitian tersebut, peserta penelitian diminta untuk melengkapi sebuah survei. Survei tersebut menanyakan peserta penelitian mengenai berapa banyak jumlah kopi yang mereka minum setiap hari.

(baca: Benarkah Teh Hijau Lebih Baik dari Teh Hitam)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang Italia yang memiliki variasi DNA PDSS2 cenderung mengonsumsi kurang dari satu gelas per hari dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki variasi DNA. Akan tetapi, pengaruh perbedaan DNA terhadap kebiasaan minum kopi pada orang-orang Belanda terlihat lebih rendah

Ahli menilai perbedaan temuan di Italia dan Belanda disebabkan oleh perbedaan gaya kopi yang diminum di kedua negara tersebut. Di Italia misalnya, orang-orang cenderung meminum kopi seperti espresso dari gelas yang lebih kecil. Sedangkan di Belanda, orang-orang lebih cenderung mengonsumsi kopi dari gelas yang lebih besar dan mengandung banyak kafein.

Peneliti dari University of Edinburgh Dr Nicola Pirastu mengatakan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keingian untuk meminum kopi kemmungkinan sudah tertanam di dalam gen tiap orang. Untuk lebih memperkuat temuan tersebut, Pirastu mengatakan perlu ada penelitian yang lebih luas lagi.

"Kami perlu melakukan penelitian yang lebih luas untuk mengonfirmasi temuan ini dan juga untuk mengklarifikasi hubungan biologis antara PDSS2 dan kondumsi kopi," jelas Pirastu seperti dilansir Daily Mail.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement