REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Sebanyak 17 buku puisi diluncurkan di acara Temu Penyair Nusantara yang diadakan di Bappeda Aceh, Meulaboh, Ahad (28/8/2016) siang. Hal itu merupakan salah satu momentum penting perhelatan Temu Penyair Nusantara yang digelar di Meulaboh, Aceh Barat, 27-29 Agustus 2016.
Buku-buku puisi yang diluncurkan tersebut adalah Pasie Karam yang disusun oleh Teuku Dadek, Kita Hanya Pohon karya Isbedy Stiawan ZS (Lampung), November Musim Dingin (Isbedy Stiawan ZS/Lampung), 1990 Sehiimpun Puisi (Niken Kinanti/Jakarta), Bayang Ibu (D Kemalawati/Banda Aceh), White Orchid Gayo Soil (Salman Yoga/Takengon), Surat Tercecer dalam Taksi (Rohani Din/Singapura) dan Kereta Api Terbalik Langgar Kerbau di Rembau (Rohani Din).
Lalu ada buku puisi Kau Pergi (LK Ara/Takengon), Tuhan, Kunang-kunang & 45 Kesunyian (Mustafa Ismail/Jakarta), Bumi Teuku Umar (Isnu Kembara dkk/Meulaboh), Jejak Jati Diri (Mustiar AR dkk/Meulaboh), Perjalanan Cahaya Malam (Muslih Marju/Tulung Agung), dan Bersiap Menjadi Dongeng (Mukti Sutarman Espe/Kudus).
Selain itu, buku Tentang Jejak yang Hilang (Jumari HS/Kudus), dan Perihal Pendidikan dan Kebudayaan (Prof DR Darwis A Soelaiman/Banda Aceh), Nyanyian Sukma (Rosni Idham/Meulaboh), Catatan Angin pada Daun yang Jatuh Cinta (Ade Novi/Jakarta).