REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Seorang guru di Singapura, Leonie Besson, memutuskan untuk membuka rumahnya untuk menampung ibu hamil di area yang terdampak zika. Hal itu ia lakukan setelah mendengar adanya penyebaran zika di Singapura dan mengetahui risiko yang disebabkan virus tersebut pada perempuan hamil.
"Jika seseorang mengetahui ada pasangan hamil dalam wilayah terdampak zika dan membutuhkan tempat tinggal di gedung tinggi, dan toko serta supermarket yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki ... beritahu saya," ujar Besson melalui akun Facebook-nya pekan lalu seperti dikutip Malay Mail Online.
Besson mengaku, alasan utama yang melatarbelakangi tindakannya adalah karena memiliki bayi berusia 10 bulan. "Saya teringat ketika saya hamil tahun lalu. Ketika hamil, Anda selalu dikelilingi perasaan khawatir. Apakah Anda sudah makan dengan benar, atau apakah bayi Anda terkena down syndrome," ujar perempuan berusia 30 tahun itu.
Besson memutuskan untuk memberikan kamar lebih di rumahnya kepada orang asing. Ia mengaku, tak pernah digigit nyamuk di rumahnya.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Singapura telah menemukan dua perempuan hamil yang terdampak zika. Rumah Besson terdiri atas lima kamar yang terletak di lantai 13 sebuah apartemen di wilayah Pasir Ris. Rumah itu hanya dihuni oleh Besson, suaminya, dan bayinya.
Besson mengaku, suaminya juga mendukung gagasan itu. Ia berharap, ada banyak orang yang akan menawarkan bantuan serupa kepada perempuan hamil yang membutuhkan.