REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Karya empat siswi SMK NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, mencuri perhatian dalam peragaan busana bergengsi, Asia's Fashion Spotlight di Hongkong, beberapa waktu lalu. Ajang Asia’s Fashion Spotlight di Hongkong adalah ajang pertunjukan mode dan penjualan produk mode khusus bagi pembeli besar. Acara ini diikuti sekitar 200 merek mode, termasuk dari Indonesia.
Keempat siswi tersebut adalah Risa Maharani, Nafida Royyana, Nia Faradiska, dan Rania. Mengangkat tema "Revive" yang menampilkan busana gaya urban modest wear dipadukan dengan penggunaan kain batik serta bordir yang kental dengan nuansa khas Indonesia.
Tema “Revive” yang mereka usung terinspirasi dari Menara Kota Kudus yang bersejarah dan bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek. Kesempatan tampil dalam Asia’s Fashion Premiere ini tidak terlepas dari program dukungan yang diberikan Bakti Pendidikan Djarum Foundation bersama Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Ditali Cipta Kreatif.
Sebelum bertolak ke Hongkong, mereka terlebih dulu mendapatkan pendampingan secara intensif berkonsep inkubasi selama 4 bulan dengan dimentori para desainer profesional dari IFC.
Risa Maharani, satu dari empat siswi SMK NU Banat merasa masih tidak percaya bisa membawa identitas Indonesia melalui busana ke panggung utama di ajang internasional.
"Di sini kami belajar banyak, menjadi desainer itu tidak bisa hanya mengandalkan kreativitas tetapi juga perlu kemampuan mengembangkan bisnis,” ungkap Risa Maharani, dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/9).
Keempat siswi SMK ini berada di Hongkong dan berpartisipasi dalam Center Stage’s Asia’s Fashion Premiere mulai dari 7 hingga 10 September mendatang. Sejak hari pertama, koleksi busana Zelmira sukses memukau seluruh pengunjung yang hadir di Grand Hall Center Stage Hongkong.
Ikuti Whatsapp Channel Republika