REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keringat Jaynuri (36 tahun) bercucuran. Kaus oblong warna merahnya pun nampak basah di bagian depan dan belakang. Sesekali ia mengusap peluh di dahinya. Napasnya pun terengah-engah. Namun Jaynuri terlihat bersemangat mengejar bola. Ia menanti operan dari teman satu tim futsalnya.
Pagi itu, sekitar pukul setengah delapan pagi, Jaynuri berlatih futsal bersama teman-temannya di lapangan olahraga gratis yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari dana CSR Coca Cola. Ada enam lapangan yang cukup luas di sana. Empat di antaranya adalah lapangan futsal dan dua lapangan lainnya adalah untuk olahraga basket dan voli.
Jaynuri mengaku, sekarang ini ia rutin datang untuk berolahraga di Monas. Bahkan setiap Sabtu dan Ahad, ia pasti ke sana. Ia pun mengajak serta dua buah hatinya Rosyid (5) dan Fathur (8) guna berolahraga di taman kebanggaan masyarakat Jakarta itu. Jaynuri mengayuh sepeda dari rumahnya di Gambir menuju Monas. Sementara kedua anaknya dibonceng di belakang.
Setiba di Monas, mereka latihan sepak bola di lapangan futsal yang terletak di bagian Plaza Timur Monas tersebut. Setelah melatih kedua putranya, Jaynuri pun bergabung bersama teman-teman tim futsal dadakannya. Jaynuri baru saja kenal dengan teman-temannya ini, di lapangan tersebut, di mana hampir setiap akhir pekan mereka pasti bertemu di lapangan yang sama.
"Saya sering bergabung dengan teman-teman ini, karena mereka kekurangan orang dalam tim. Saya sekarang juga baru kenal muka saja, karena sering bertemu," katanya ketika ditemui Republika.co.id di lapangan Monas, Sabtu (10/9).
Menurut dia, lapangan Monas tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat lainnya, khususya yang gemar berolahraga di taman Monas. Karena mereka bisa berlatih dengan fasilitas memadai tanpa dipungut biaya alias gratis. "Lapangan di tengah kota ini gratis dan sangat bermanfaat, karena kita tidak punya lapangan luas di Jakarta. Ini gratis, aman dan nyaman. Kalau di jalanan mana bisa? Kan berbahaya," kata karyawan swasta di Grogol, Jakarta Barat ini.
Jaynuri mengungkapkan, olahraga sangat bermanfaat untuknya. Menjaga kesehatan merupakan kebutuhan hidup, karena itu ia selalu menyempatkan diri untuk berolahraga saat libur bekerja. Tak hanya itu, ia juga memanfaatkannya untuk lebih dekat dengan anak-anaknya serta mengenalkan mereka akan olahraga. Manfaat lainnya adalah menjalin silahturahim dan mempererat persaudaraan dengan sesama tim futsal.
Dia mengatakan, sejak dibuka lapangan ini langsung menarik banyak peminat. Namun mereka harus mendaftarkan timnya terlebih dahulu sebelum berlatih. Mereka pun hanya diberi waktu selama satu jam. Untuk bisa bermain lebih lama, mereka harus menambah waktu perizinan.
Lapangan ini memang selalu ramai, apalagi pada hari Minggu atau hari-hari libuar lainnya. Para pengunjung tidak bisa leluasa duduk santai lantaran lapangan dipenuhi oleh pengunjung atau warga yang akan berolahraga. Anita mengatakan, lapangan ini begitu ramai karena memang gratis dan juga dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai. Selain lapangan, ada juga tempat duduk dan tempat sampah. Lokasinya pun persis di depan Tugu Monas, sehingga setiap orang yang datang ke lapangan ini bisa juga menikmati pemandangan ke arah depan tugu.
Di sekitar lokasi terdapat pula banyak pengunjung yang hanya duduk-duduk sambil asyik melihat orang lain berolahraga. Ada yang berlatih basket, berlatih voli, dan juga ada yang asyik bermain futsal. Beberapa pengunjung juga terlihat berfoto-foto di sekitar lokasi dan selfie.