Senin 03 Oct 2016 06:26 WIB

Dorong Batik Jadi Gaya Hidup, Ragam Motif Batik Diperkenalkan

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
  Turis asing berfoto dengan sejumlah koleksi batik pada pameran batik Nusantara di museum Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (2/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Turis asing berfoto dengan sejumlah koleksi batik pada pameran batik Nusantara di museum Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam rangka memperingati hari batik nasional, Pasaraya menyelenggarakan eksibisi 'Tribute to Batik Indonesia: Batik Klasik dalam Warna Kini dan Dulu'. Melalui tema ini, Pasaraya menghadirkan berbagai ragam batik bermotif klasik yang anggun dengan kombinasi warna yang modern.

"Tribute to Batik Indonesia: Batik Klasik dalam Warna Kini dan Dulu ini dimulai 30 September sampai 30 Oktober 2016," jelas Presiden Direktur Pasaraya Medina L Harjani saat ditemui di Pasaraya the Pride of Indonesia, kawasan Blok M.

Tak hanya berbalut warna sogan yang klasik, Pasaraya juga menghadirkan batik dengan berbagai warna trendi yang cocok untuk segala usia. Model busana batik yang dihadirkan pun telah disesuaikan dengan kebutuhan gaya hidup masa kini yang dinamis namun tetap elegan. Tak lupa, Pasayara juga menyelipkan motif-motif batik moderen yang penuh gaya bagi generasi muda.

Medina mengatakan gelaran ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup. Medina menilai hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat batik merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan.

Melalui gelaran ini, Pasaraya juga secara tidak langsung memberikan edukasi terkait pakaian batik yang autentik kepada masyarakat. Salah satunya ialah dengan penggunaan kain batik cap dan tulis yang dibuat oleh para pengrajin lokal.

"Batik itu harus menggunakan wax, baik batik cap ataupun tulis. Printing itu bukan batik, hanya tekstil dengan corak batik," tambah Medina.

Selain itu, Medina mengatakan Pasaraya juga siap untuk memberikan edukasi terkait pemahaman makna di balik motif-motif batik klasik yang dihadirkan. Para konsumen yang datang, lanjut Medina, bisa bertanya kepada para pegawai Pasaraya mengenai makna-makna di balik motif batik yang mereka sukai dan inginkan.

"Karena batik itu kan berfilosofi. Tiap darerah memiliki ciri khasnya sendiri sehingga aneka motif ini menjadi sangat menarik (untuk dipahami)," ujar Medina.

Gelaran tersebut akan diselenggarakan di area The Plaza Pasaraya. Gelaran pesona batik klasik dan modern ini juga dimeriahkan dengan bazar berisikan ragam batik, jajanan Nusantara hingga kerajinan tangan yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

Tak ketinggalan, gelaran ini juga akan diramaikan dengan peragaan busana serta pemilihan Putra Putri Batik Pasaraya. Pemilihan Putra Putri Batik Pasaraya ini bertujuan untuk menemukan bibit desainer batik serta model di kategori remaja dan anak sekaligus mendorong kebanggaan akan batik pada generasi muda.

"Kami berharap rangkaian acara yang kami persembahkan dapat menginspirasi seluruh masyarakat untuk kian mencintai batik," harap Medina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement