REPUBLIKA.CO.ID, Bulan ini UNESCO menetapkan Spanyol sebagai negara anggota Uni Eropa pertama yang masuk dalam "daftar bahaya" situs warisan dunia. Lahan basah pesisir di Andalusia, the Dohana, terancam hilang karena rencana pertambangan, pengerukan, serta 1.000 sumur ilegal di daerah tersebut. Tempat itu adalah rumah dari Lynx Iberia yang hampir punah.
Itu hanya satu dari beberapa situs berharga dunia yang menurut UNESCO bisa jadi hilang. Ada pula sembilan kawasan lain yang masuk Zona Bahaya, termasuk dari Indonesia. Hutan Tropis Sumatra berada di urutan kelima setelah Everglades National Park (Florida), Old City of Jerusalem (Israel-Palestina), Belize Barrier Reef Reverse System (Australia), dan Abu Mena (Kairo, Mesir).
Berikut ini daftar lengkapnya.
Taman Nasional Everglades, Florida
Daerah rawa ini menambah keindahan klub-klub malam dan taman hiburan di Florida. Luasnya sekitar 1,5 juta hektare, meliputi lahan basah yang menjadi tempat hidup berbagai spesies langka dan terancam punah, seperti macan tutul khas Florida dan manate. Menurut UNESCO, polusi hara dan kurangnya aliran air mengancam habitat laut dan penurunan spesies laut di tempat ini. Konservasi diperlukan untuk membendung kerusakan.
Kota Tua Jerusalem
Jerusalem dikenal sebagai kota suci bagi penganut agama samawi. Di Kota Tua (Old City) Jerusalem terdapat 220 monumen bersejarah, termasuk Batu Harapan (Dome of Rock) dan the Wailing Wall. Ekskavasi yang dilakukan Israel di sekitar Kota Tua sangat mengancam situs-situs ini. Negara itu didorong untuk melakukan upaya restorasi.
Kawasan Terumbu Karang Belize
Kota Belize memiliki banyak hal luar biasa. Ada reruntuhan suku maya kuno dan situs menyelam Great Blue Hole. Kini, salah satu peninggalan bersejarah di kota itu kini terancam punah. Tempat ini merupakan kawasan terumbu karang terbesar di belahan bumi utara. Di situ terdapat berbagai spesies yang terancam punah, yaitu penyu laut, manate, dan buaya laut Amerika. Eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan serta eksplorasi minyak dan gas disebut sebagai penyebab utama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika