REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas 'Bersih Nyok' di Indonesia Philatrophy Festival (IPFest) 2016 sebagai komunitas peduli lingkungan menjadi salah satu stand yang unik dan kreatif. Sejumlah kalimat-kalimat yang menyindir dan bisa membuat orang 'tersentil' jika membacanya terpajang di stand yang didominasi warna oranye ini.
Salah satu kalimat yang menyentil adalah : “Nongkrong bareng keren, tapi kok nyampah”. Tulisan ini tentu saja bukan sekadar tulisan. Menurut Farid Ulum, Project Coordinator 'Bersih Nyok', kata-kata ini dianggap cara yang bisa menarik generasi muda untuk mulai peduli dengan lingkunganya.
“Jadi komunitas 'Bersih Nyok' ini memang beda, karena kita itu menggalakan kebersihan dengan kata-kata menyentil seperti itu. Yang sebenarnya kejadian kayak begitu kita bisa lihat di sekitar kita. Misalnya ada orang buang sampah lewat jendela mobil," ujar Farid, di Jakarta, Sabtu (8/10).
Tidak hanya kata-kata. Komunitas ini juga melakukan aksi nyatanya seperti kegiatan car free day yang dilakukan dua minggu sekali. “Jadi kalau ada yang buang sampah sembarangan, kita bawa ke pos dan dikasih surat tilang dan selanjutnya berbayar Rp 500 ribu," katanya.
Tidak hanya kegiatan di luar. Komunitas 'Bersih Nyok' juga memiki agenda bernama kampus roadshow untuk memberikan seminar-seminar baik di kampus mapun sekolah menengah atas. Isi seminar yang diberikan intinya imbauan untuk tidak menggunakan plastik dan kertas untuk makanan tapi menggunakan teknik prasmanan.
Farid mengatakan dalam misi tersebut, 'Bersih Nyok' memiliki harapan besar dalam gerakan peduli lingkungan. Yaitu untuk mengubah pola pikir masyarakat, serta mengajak masyarakat untuk hidup bersih tanpa buang sampah sembarangan.