REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang diperingati setiap 10 Oktober memiliki tujuan utama meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan persoalan kesehatan jiwa. Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya turut memperingati HKJS dengan menyelenggarakan Pekan Proyeksi Jiwa 2 sejak 11-15 Oktober.
Salah satu kegiatan utama dalam Pekan Proyeksi Jiwa 2 ialah Festival Film Kesehatan Jiwa. Selain mendorong kepedulian akan kesehatan jiwa, Festival Film Kesehatan Jiwa ini juga diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang aktor Robbin Williams. Oleh karena itu, sebagian dari 14 film bertema kesehatan jiwa yang diputar dalam Festival Film Kesehatan Jiwa merupakan film yang dibintangi oleh Robbin.
"Tahun ini kami memberikan tribut kepada Robbin William, seorang aktor dengan penyakit Parkinson yang mengambil keputusan untuk bunuh diri karena tidak mendapatkan dukungan sosial yang cukup," ujar ketua panitia sekaligus ketua program studi Dra Eunike Sri Tyas Suci PhD saat ditemui di Unika Atma Jaya.
Tak hanya sekedar memutar film yang menyentuh beragam aspek dalam masalah kesehatan jiwa, tiap sesi pemutaran film diikuti dengan sesi diskusi. Tiap sesi diskusi ini juga menghadirkan tenaga ahli baik dari kalangan psikolog hingga praktisi okupasi terapi untuk membahas isu kesehatan jiwa dalam film yang diputar.
Selain Festival Film Kesehatan Jiwa, Pekan Proyeksi Jiwa 2 juga menghadirkan kegiatan utama lain berupa diskusi publik mengenai masalah kesehatan jiwa sesuai dengan tema yang disorot pada tahun ini yaitu martabat dalam kesehatan jiwa yang berfokus pada upaya pertolongan pertama pada orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Dua kegiatan utama dalam Pekan Proyeksi Jiwa 2 ini terbuka dan dapat dihadiri oleh masyarakat umum yang peduli dan ingin memahami lebih jauh mengenai masalah kesehatan jiwa. Eunike berharap dengan diselenggarakannya Pekan Proyeksi Jiwa 2 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan pentingnya dukungan sosial bagi penderita gangguan jiwa.
"Semoga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dukungan sosial untuk mencegah orang di sekitarnya dari gangguan jiwa," harap Eunike.