Senin 31 Oct 2016 16:56 WIB

Cara Cahaya Pengaruhi Suasana Hati

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Cahaya di sekeliling kita juga disebut memiliki dampak nyata pada kesehatan emosional dan kesejahteraan.
Foto: ist
Cahaya di sekeliling kita juga disebut memiliki dampak nyata pada kesehatan emosional dan kesejahteraan.

REPUBLIKA.CO.ID, Jangan sepelekan pencahayaan, karena ternyata cahaya yang berbeda bisa mempengaruhi emosi dan suasana hati. Berbagai jenis cahaya di sekeliling kita juga disebut memiliki dampak nyata pada kesehatan emosional dan kesejahteraan seperti dalam ulasan berikut.

Cahaya terang menguatkan emosi

Cahaya terang ternyata menguatkan emosi apa pun, baik positif maupun negatif. Ini terbukti dalam sebuah penelitian tahun 2014 yang menunjukkan emosi seseorang menjadi lebih intens di bawah lampu terang.

Cahaya biru membuat lebih energik

Paparan cahaya biru di siang hari dapat memberikan energi ekstra dan membuat seseorang lebih waspada. Sebuah penelitian menemukan bahwa peserta yang diterpa cahaya biru cenderung lebih produktif serta mampu menyelesaikan tugas-tugas kognitif dengan lebih cepat dan akurat.

Dampak buruk cahaya biru

Meski memberi dorongan energi di siang hari, paparan cahaya biru bisa menjadi masalah di malam hari. Cahaya biru dari ponsel pintar dan laptop jelang tidur bisa menekan produksi hormon melatonin sehingga seseorang mengalami kesulitan tidur.

Cahaya alami bikin bahagia

Cahaya buatan dan sinar matahari alami tentu memberikan dampak berbeda. Paparan cahaya alami membuat ritme sirkadian dalam tubuh tak terganggu serta membuat seseorang lebih bahagia dan merasa sejahtera.

Membantu mengurangi gejala depresi

Studi tahun 2013 menemukan, terapi sinar matahari selama tujuh pekan efektif meringankan gejala depresi. Studi lain di tahun 2015 juga menguatkan temuan itu dengan mengombinasikan terapi cahaya dan obat anti-depresan.

Pengaruhi nafsu makan

Studi telah menemukan bahwa cahaya mempengaruhi berapa banyak kita makan, seberapa cepat kita makan, jenis makanan yang dipilih, hingga persepsi tentang rasa. Secara umum, kita makan lebih lambat dan sedikit saat berada di ruangan dengan pencahayaan yang lembut atau redup, tapi cenderung memesan makanan yang tidak sehat di restoran yang gelap, dilansir dari Mentalfloss.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement