REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tiga cerpenis Indonesia yang saat ini bermukim di luar negeri berhasil meraih Bilik Sastra Voice of Indonesia (VOI) Award 2016. Penghargaan untuk cerpenis rantau itu diberikan oleh VOI RRI.
Para pemenang Bilik Sastra VOI Award 2016 adalah Justto Lasoo (buruh migran Indonesia/ BMI yang bekerja di Taiwan) dengan cerpennya yang berjudul “Ayah”, Yesi Armand Sha (BMI yang bekerja di Hongkong) dengan cerpennya yang berjudul “Langit Berwarna Hitam”, dan Erna Eruna (mahasiswa Indonesia di Turki) dengan cerpennya yang berjudul “Seiris Prasangka”.
Ketiga pemenang tersebut diundang ke Jakarta untuk menerima hadiah pada acara penganugrahan Bilik Sastra Award 2016 dan dialog bertajuk “Karya Anak Bangsa di Perantauan”. Acara yang digelar di Jakarta, Ahad (6/11) siang itu disiarkan secara langsung oleh RRI Siaran Luar Negeri ke seluruh dunia.
Kepala Stasiun Siaran Luar Negeri LPP RRI Eddy Sukmana mengatakan Bilik Sastra Award dilaksanakan sejak tahun 2011. Kegiatan tersebut diikuti oleh para penulis Indonesia yang tinggal di luar negeri. “Mereka ada yang merupakan buruh migran Indonesia (BMI), mahasiswa/pelajar dan umum,” tuturnya.
Eddy menambahkan, tercatat dalam enam kali pemberian penghargaan Bilik Sastra Award, para pemenangnya adalah cerpenis-cerpenis rantau Indonesia yang tinggal di berbagai negara, seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Turki, Mesir, Yaman, bahkan Amerika Serikat.
“Ada dua tujuan utama pemberian penghargaan Bilik Sastra Award, yakni memberikan apresiasi terhadap karya anak bangsa dan membuktikan bahwa siaran RRI World Service, Voice of Indonesia dapat ditangkap dan diikuti dengan baik di luar negeri,” kata Eddy Sukmana.
Acara penganugrahan Bilik Sastra VOI Award 2016 dihadiri Kepala Stasiun RRI Jakarta Lasirama, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar dan novelis Ahmad Fuadi. Juga hadir Dewan Juri Bilik Sastra Award 2016, yakni Pipiet Senja, Kabul Budiono dan Irwan Kelana.