Kamis 10 Nov 2016 10:57 WIB

Pesan di Balik Setelan Ungu Hillary Clinton

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Hillary Clinton mengenakan setelan ungu saat akan menyampaikan pidato konsesinya usai pertarungannya di Pilpres AS dikalahkan oleh Donald Trump.
Foto: AP
Hillary Clinton mengenakan setelan ungu saat akan menyampaikan pidato konsesinya usai pertarungannya di Pilpres AS dikalahkan oleh Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --  Warna apa yang didapatkan jika memadukan biru dan merah? Bukankah ungu? Warna inilah yang dipakai Hillary Clinton saat pidato konsesinya di New York.

Warna ungu merupakan yang baru untuk penampilan Clinton pada pidato tersebut. Seperti diketahui, sebagian besar pakaian atau setelah yang dipakai Clinton merupakan karya dari desainer besar, Ralph Lauren. Hal ini termasuk setelan berwanna biru yang dijadikan sebagai ciri khasnya saat berkampanye sebagai Calon Presiden Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Hollywood Reporter, Kamis (10/11), kala berdebat dia pun tak pernah menggunakan warna ungu. Dia menunjukkan kekuatannya saat berdebat dengan memadukan warna merah, putih dan biru. Untuk itu, keputusannya memakan warna ungu saat pidato pada Rabu pagi waktu setempat tersebut memiliki pesan tersendiri.

Warna yang terlihat sedikit tenang tapi tetap menunjukkan kekuatannya. Pilihan ini dianggap cerdas dibanding memakai setelah hitam secara keseluruhan yang biasanya menandakan sebuah kedukaan.

Dalam berkampanye selama ini, pakaian Clinton memang selalu menarik untuk dibedah. Dari alasan ini, Clinton tahu, pakaian yang digunakan pada pidato akhir pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) akan menjadi pusat perhatian. Untuk itu, dia pun coba mengatakan adanya satu kesatuan yang akan berjalan bersama dari perpaduan warna negara, yakni biru dan merah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement