REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, hampir sebagian masyarakat dunia memiliki media sosial. Begitu banyak cerita yang sudah dibagikan, dari media sosial Facebook hingga Twitter. Namun tahukah Anda kalau terlalu terlena dengan dunia maya bisa merusak karier Anda?
Seperti dilansir Independent, Selasa (22/11), pada umumnya bisa disepakati kalau media sosial mampu membantu memperkenalkan keberadaan seseorang termasuk perusahaan ke publik. Melalui media sosial seseorang bisa menciptakan citra positif untuk perusahaan. Namun hal ini bukan berarti akan membantu karier seseorang menjadi lebih baik.
Penulis sekaligus peneliti ilmu komputer dari Georgetown University, Cal Newport mengungkapkan pengalamannya yang tidak pernah memiliki media sosial. Hal ini dilakukannya demi mendapatkan manfaat baik untuk kariernya. “Dalam ekonomi kapitalis, pasar hanya akan menghargai sesuatu yang langka dan berharga. Media sosial bukanlah hal yang langka atau berharga,” ujar dia.
Newport percaya, aktif menggunakan media sosial akan menurunkan kerja seseorang. Sebagian besar mereka rentan berkurang perhatiannya, bahkan pada kemampuan untuk fokus pada satu tugas di satu waktu. Menurut dia, media sosial itu adiktif dan membuat siapapun mudah bosan.
Dia juga berpendapat ihwal banyaknya pengguna media sosial yang bertujuan untuk mencari sebuah penawaran dan peluang yang dibutuhkan. “Untuk profesi saya sebagai akademisi dan penulis, saya justru lebih mendapatkan kesempatan yang menarik dari yang saya bisa tangani dengan cara ini,” ujar dia.