Rabu 04 Jan 2017 16:51 WIB

Titanic Diprediksi Tenggelam Bukan karena Menabrak Gunung Es

Rep: Novita Intan Sari/ Red: Indira Rezkisari
Rekonstruksi tenggelamnya kapal Titanic menggunakan balok lego oleh perupa di Brisbane, Australia.
Foto: EPA
Rekonstruksi tenggelamnya kapal Titanic menggunakan balok lego oleh perupa di Brisbane, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah insiden kecelakaan laut yang masih dikenang hingga sat ini adalah peristiwa yang terjadi pada 14 April 1912. Yakni tengelamnya kapal Titanic yang merengut korban jiwa hingga 1.514 jiwa di perairan Atlantik Utara.

Tingginya panas api dari pembakaran batu bara yang tidak terkendali menjadi alasan utama Titanic tenggelam pada pelayaran perdananya. Bencana ini terjadi lebih dari satu abad yang lalu.

Menurut jurnalis sekaligus penulis asal Irlandia, wartawan Senan Molony, lambung Titanic dalam kondisi lemah akibat api yang membara di bunker batu bara di ruang boiler. Selama 30 tahun menyelidiki musibah Titanic terdapat tanda hitam sepanjang 30 kaki terlihat di lambung kapal Titanic sebelum meninggalkan Belfast. Sejak itu galangan kapal pada 1912 adalah bukti bahwa api besar tenggelamkan kapal, dilaporkan Independent.

Dugaan yang diungkap Molony didasarkan pada jejak gelap yang terlihat di sisi kanan Titanic, dalam sejumlah foto yang baru-baru ini dilelang. Ia yakin, api di bagian dalam, di ruang mesin, menjadi alasan mengapa kapal mewah itu menemui nasib nahas.

Menurutnya, penyebab kecelakaan Titanic tak sesederhana akibat tabrakan dengan gunung es, lalu tenggelam. Bahkan, Molony mengatakan pemilik kapal telah menyadari kecelakan tersebut akibat kebakaran lalu mengambil langkah dengan menyembunyikan seakan kebakaran diakibatkan dari kerusakan dari penumpang.

Molony mengatakan meskipun api itu diketahui, signifikansi itu meremehkan dan Titanic "seharusnya tidak pernah dimasukkan ke laut." ujarnya, seperti dilansir dari The Malay Mail Online.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement