REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran buku Minang Book Fair (MBF) 2017 akan dilaksanakan pada tanggal 24 Februari hingga 5 Maret 2017 di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar), Padang. MBF 2017 juga menggelar kegiatan budaya dan kuliner dari kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Kegiatan tersebut merupakan bagian yang terpadu dengan literasi dan buku, yang sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
“Minang Book Fair 2017, sebuah event besar yang digagas oleh Yayasan Gemar Membaca Indonesia (Yagemi) mendapat dukungan penuh pemprov Sumbar dan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi). Salah satu kegiatannya adalah pencanangan gerakan literasi "Sumatera Barat Membaca" yang melibatkan 900 walinagari/kepala desa secara aktif.
“Gerakan Sumbar Membaca ini akan dideklarasikan oleh Gubernur Sumbar saat peresmian MBF 2017,” kata Ketua Panitia Minang Book Fair (IMBF) 2017 Firdaus Umar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/1/2017).
Firdaus menambahkan, MBF 2017 yang baru pertama kali diadakan di Sumbar diharapkan memberikan banyak dampak positif. “Dengan pencanangan gerakan literasi ‘Sumatra Barat Membaca’ kami berharap ibukota Provinsi Sumatera Barat dijadikan sebagai pusat Industri perbukuan Sumatra. Terwujudnya masyarakat Minangkabau yang cerdas berilmu dan cerdas beriman. Menggerakkan literasi kearifan lokal Minangkabau yang beragam,” ujar Firdaus.
Selain itu, kata Firdaus, MBF 2017 juga menjadi media komunikasi, informasi, sosialisasi dan promosi bagi penerbit buku, UMKM, lembaga pendidikan, lembaga-lembaga bisnis dan lembaga-lembaga keuangan bank dan nonbank serta masyarakat perbukuan.
“MBF 2017 juga diharapkan memberikan layanan kepada masyarakat akan kebutuhan buku-buku dan pendidikan dalam dan luar negeri, serta produk-produk penunjang pendidikan lainnya. Juga, meningkatkan dan menumbuhkan minat baca masyarakat, dengan menghadirkan buku-buku yang berkualitas dan terkini,” katanya.
Firdaus menambahkan, MBF 2017 juga diharapkan turut serta dalam upaya membangun jiwa wirausaha yang tangguh dan cerdas serta mampu bersaing dalam upaya meningkatkan mutu di era pasar bebas saat ini.
“Juga, turut serta dalam upaya mewujudkan tatanan masyarakat dan tatanan bisnis yang mandiri yang berperan langsung demi kemajuan daerah yang memang sudah terkenal dengan jiwa saudagarnya. Menggali dan mengembangkan potensi masayarakat perbukuan, tokoh dan pemimpin, alim ulama, cerdik pandai. Ajang silaturahim bagi masyarakat perbukuan di Sumatera Barat,” katanya.
Wakil Ketua Panitia MBF 2017, Afrizal Sinaro, menambahkan, rangkaian acara MBF 2017 terdiri dari bedah buku, jumpa tokoh, seminar, talkshow, lomba-lomba, seni dan budaya, serta acara lain yang dikemas dengan pendekatan edutainment. “MBF 2017 memamerkan kegiatan pembinaan dan pengembangan literasi pendidikan, budaya, dan kuliner masing-masing kabupaten dan kota di Sumatera Barat,” ujar Afrizal Sinaro.