Rabu 25 Jan 2017 00:40 WIB

Indonesia Jadi Negara Paling Positif Terkait Kondisi Kesehatan

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah warga berlari di kawasan GOR Ragunan, Jakrta, Rabu (21/12). Menjelang sore hari banyak warga Jakarta mengisi waktunya dengan berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga berlari di kawasan GOR Ragunan, Jakrta, Rabu (21/12). Menjelang sore hari banyak warga Jakarta mengisi waktunya dengan berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sun Life Financial Asia baru-baru ini merilis Indeks Kesehatan yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan  terhadap kondisi kesehatan masyarakat di kawasan Asia merosot ke angka terendah, 60 persen. Sebaliknya, Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara yang tidak mengalami penurunan pada Indeks Kesehatan terbaru ini bahkan justru mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan.

 

Secara keseluruhan, terjadi penurunan tingkat kepuasan masyarakat di wilayah Asia terhadap kondisi kesehatan, menjadi hanya 60 persen saja. Responden yang berasal dari Hongkong adalah yang paling negatif terkait kesehatan mereka dengan hanya menunjukkan 29 persen saja responden yang puas dengan tingkat kesehatan mereka secara keseluruhan saat ini, turun dari 44 persen di tahun lalu. Namun responden India, Indonesia dan Filipina secara umum adalah yang paling positif berkenaan kondisi kesehatan mereka.

 

Hampir sepertiga dari jumlah total responden (29 persen) menyatakan bahwa terdapat penurunan kondisi kesehatan mereka dibandingkan dengan kondisi tiga tahun lalu. Mereka menyebutkan kurangnya olahraga sebagai alasan yang paling sering diutarakan sebagai penyebab

 

Penurunan angka tersebut (36 persen). Lebih dari setengah (52 persen) responden dari wilayah yang disurvei mengatakan tidak rutin berolahraga. Sedangkan jenis olahraga yang paling banyak disebut oleh responden sebagai jenis olah raga yang paling diminati, berturut-turut adalah lari (54 persen), renang (45 persen) dan bersepeda (44 persen). Kebiasaan tidak sehat yang paling sering dikutip adalah kurangnya waktu tidur, yakni kurang dari 6 jam per hari (31 persen) dan mengkonsumsi makanan tidak sehat secara rutin (28 persen).

Chief Marketing Officer, Sun Life Financial Indonesia Shierly Go mengatakan, Sun Life melakukan studi ini untk menegaskan kembali pentingnya mewujudkan gaya hidup sehat. Terutama menurutnya di kawasan Asia.

"Hasil survei ini menunjukkan tumbuhnya kesadaran masyarakat Asia, termasuk Indonesia, akan kesehatan diri dan perjuangan yang mereka hadapi dalam memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan modern di masa kini," ujar Shierly saat berbicara di acara diskusi media di Locanda, Jakarta, Selasa (24/1).

Menurutnya Sun Life ingin membangun kepedulian masyarakat akan kesehatan. Bukan hanya menjaga dan menjalani gaya hidup sehat tapi juga mempersiapkan jika ada kemungkinan terburuk terserang penyakit.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement