REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Fahd Pahdepie secara resmi merilis novel terbarunya berjudul "Angan Senja Senyum Pagi". Acara peluncuran digelar berbarengan dengan meet and greet bersama puluhan penggemar di satu kedai kopi kawasan Cikini, akhir pekan kemarin.
Bagi Pahdepie, peluncuran novel ini juga menunjukkan keberhasilannya dalam menghadirkan gaya menulis yang baru. Jika selama ini karya-karya Pahdepie dikenal dengan tema-tema yang abstrak dengan bermain diksi yang indah surealis, kali ini ia mencoba menghadirkan tema yang lebih dekat dengan pembaca.
Menghadirkan karakter-karakter atau tema yang dekat dengan tema kehidupan sehari-hari.
"Kalau bicara menulis, ini memang buku yang berbeda dari novel saya yang biasanya. Lebih sederhana, santai," ujar Fahd Pahdepie beberap waktu lalu.
Kendati menghadirkan tema yang dekat dengan kehidupan, Pahdepie mengatakan, ia mencoba membahas tema yang tidak dibahas orang lain. Namun dekat dengan kehidupan masyarakat.
"Menulis adalah proses menyapa pembaca. Kita menyajikan dunia kita kepada pembaca," kata dia.
Tidak hanya Pahdepie, bagi Falcon Publishing kehadiran novel "Angan Senja Senyum Pagi" juga memberikan perbedaan.
Editor in Chief Falcon Publishing Deden Ridwan mengatakan, jika selama ini Falcon Publishing dalam memilih naskah unggulan tidak terlalu mengejar jumlah produksi, namun kali ini mencoba menerbitkan buku yang dekat dengan pembaca.
"Karakter generasi millenial sekarang adalah, mereka tertarik dengan tema kehidupan yang sehari-hari. Tetap romans, drama, cinta, tapi dekat dengan kehidupan sehari-hari," ujar Deden.
Karena itu ia berharap kehadiran novel "Angan Senja Senyum Pagi" milik Fahd Pahdepie dapat menarik minat masyarakat, khususnya generasi millenial.
"Dan Alhamdulillah respons terhadap buku ini baik. Waktu PO awal, dalam satu malam diorder lebih dari 1.000 eksemplar. Kemudian dalam penjualan online masuk dalam best seller dengan penjualan mencapai 4.000 eksemplar," ujarnya.
Sementara untuk penjualan di toko buku baru dimulai dalam satu pekan belakangan sehingga belum mendapat laporan.