REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya dikunjungi para penggemar anime dan kebudayaan Jepang dari dalam negeri, Festival Ennichisai 2017 juga dikunjungi sejumlah ekspatriat asal Jepang yang tinggal di Indonesia. Bahkan, Festival Ennichisai 2017 menjadi kesempatan bagi mereka untuk melepas kerinduan dengan suasana festival di negeri asalnya.
Salah satunya adalah Bito Norio (42 tahun). Dia rela datang jauh-jauh dari Cikarang, Jawa Barat, ke kawasan Little Tokyo, Blok M Square, Jakarta Selatan, Ahad (14/5). Terlebih, ini adalah hari terakhir festival kebudayaan Jepang yang telah rutin digelar tiap tahun tersebut. Pada tahun ini, Festival Ennichisai memasuki penyelenggaran ke-8 tahun.
Bito, yang berasal dari kota Toyohashi di Prefektur Aichi itu mengakui, di tempat asalnya memang kerap dilakukan festival, termasuk saat musim semi. Kondisinya pun tidak berbeda dengan gelaran Festival Ennichisai di Jakarta.
"Sama seperti di sana (Jepang). Tapi mungkin tidak seramai seperti di sini. Mungkin, karena di sana orang-orangnya lebih sedikit dan areanya juga lebih luas," tutur Bito saat ditemui Republika.co.id, Ahad (15/5).
Bagi Bito, festival ini sudah cukup bagi dia untuk bisa bernostalgia dengan suasana festival di kampung halamannya. "Indonesia bagus sekali, sama seperti di Jepang. Sangat meriah," kata Bito, yang sudah enam tahun tinggal di Indonesia tersebut.
Bito, yang bekerja di perusahaan trading dan distributor spare part itu pun berharap, penyelenggaraan Festival Ennichisai ini bisa terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang.
Tidak hanya menggelar kebudayaan populer Jepang, seperti anime, manga, dan musik, Festival Ennichisai 2017 juga menampilkan budaya tradisional Jepang. Salah satunya adalah pawai atau arak-arakan 'Mikoshi' di sekitar pelataran ruko Blok M Square.