REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (22/5) malam ini, menggelar Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama) dengan tema 'Persembahan untuk Putu Wijaya'. Pemimpin Produksi Pestarama, Rizki Ramadhan, mengatakan panitia mengambil tema tersebut karena Putu Wijaya dikenal sebagai sastrawan serba bisa dan memberikan warna baru dalam dunia sastra.
Untuk mengapresiasi karya-karya Putu Wijaya, Pestarama mengundang sahabat-sahabat Putu Wijaya, pengumuman perlombaan Monolog dan Puisi Putu Wijaya tingkat nasional, hiburan, launching buku Putu Wijaya, dan penghargaan-penghargaan untuk Putu Wijaya.
Acara tersebut akan menghadirkan sejumlah narasumber yang menjadi sahabat Putu Wijaya. Mereka akan bercerita, dan memberikan testimoninya untuk Putu Wijaya, yaitu Niniek L. Karim (Aktris dan Psikolog), Putu Fajar Arcana (Redaktur Budaya Kompas), dan Jose Rizal Manua (Penyair). Selain itu , Prof. Dr. Dede Rosyada (Rektor UIN Jakarta) dan Dr Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan) akan memberikan penghargaan terhadap Putu Wijaya.
Rizki juga menjelaskan, Putu Wijaya akan meluncurkan bukunya yang berjudul 'Sekapur Sirih Putu Wijaya', serta pengumuman lomba puisi dan monolog Putu Wijaya tingkat nasional. "Dan tak luput juga, kami akan menghadirkan Kuri (musisi dari Jepang) dan horjabius (musisi Toba) yang akan mengisi hiburan," tambah Rizki.
Putu Wijaya, menurut Rizki, dikenal sebagai seorang sastrawan yang telah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga telah menulis skenario film dan sinetron.
Rizki mengatakan, naskah drama yang telah diciptakan Putu memberikan warna baru dalam dunia sastra. Kata-kata yang ditulis Putu, kata Rizki, mampu membuat pembaca terlarut di dalamnya dan mampu membuat pembaca jatuh cinta pada tulisannya. Judul-judul yang dibuatnya pun menarik, hanya terdiri dari satu kata, seperti HAH, EDAN, ZETAN, AUM, BOR, dsb.
"Putu Wijaya mampu menghasilkan ide-ide cerita yang luar biasa liar, sehingga mampu membuat pembaca jatuh cinta akan tulisannya. Dan, ia mampu membawa warna baru dalam dunia sastra terutama drama," ujar Rizki, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/5).