REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Patah hati memang menjadi sakit yang tidak dapat dideteksi oleh dokter mana pun. Berlarut di dalamnya pun akan membuat kekasih yang sudah dilepas pergi, diharapkan bisa kembali.
Terkadang Anda akan menemukan seseorang yang memang seharusnya dilepaskan dan bukan dipertahankan. Namun, kenangan bersama sering merecoki keputusan menjalani hidup baru untuk menemukan seseorang yang lebih tepat.
Pakar hubungan Patrick Wains mengatakan jika luka dalam sebuah hubungan tidak akan mudah hilang hanya dengan sedikit ruang. Mesti ada beberapa hal yang harus dilepaskan dan benar-benar dilupakan agar keputusan bulat untuk mengakhiri hubungan bisa terus berjalan.
Menurut Wains beberapa alasan emosi Anda tetap ada dan bisa membuat keputusan untuk balikan. Yang paling mudah dengan mengasosiasikan sesuatu dengan mantan, seperti ketika makan sesuatu yang dulu makanan favortinya atau mendengarkan musik yang sangat digemarinya. Ketika Anda terus berlarut dalam memori itu, emosi kepada mantan akan terus ada.
"Setelah putus Anda bisa merasa tersesat dan bingung dan tidak tahu apa yang Anda inginkan. Mungkin sangat sulit untuk kembali kepada seseorang yang aman, yang kebiasaannya Anda ketahui, bahkan jika itu tidak sehebat itu," kata Wains dikutip dari Indy100, Senin (3/7).
Di samping merasakan kekosongan, setelah bubarnya suatu hubungan, sering kali hal-hal baik dari mantan terlintas di pikiran. Sesuatu yang buru tentangnya bahkan alasan yang menjadi pemicu putusnya hubunhan seakan terlupakan.
Wains pun menjelaskan, terkadang rendah diri dapat menjadi penyebab kembalinya dengan mantan. Merasa tidak akan ada yang menginginkan Anda selain dia sangat memungkinkan mendorong kembali, sebab Anda merasa dia yang paling mudah untuk dicapai dan ini tanda rendah diri.
"Anda stres setelah putus. Anda mungkin ingin kembali berada di tangan mantan Anda hanya karena senang berada di lengan seseorang," kata Wains.