REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- CEO Wardah, Nurhayati Subakat membeberkan cara perusahannya mensejahterakan karyawan. Ia mengakui semua karyawannya sudah mengikuti UMP Jakarta yakni upah di atas Rp 3 juta. Namun, ia yakin hal itu belum bisa memenuhi kebutuhan para karyawan.
Untuk itu, selain mendapat gaji sesuai UMP, ada beasiswa yang didapatkan setiap karyawan Wardah. Ada pula mes atau tempat tinggal dekat kantor yang bisa ditempati karyawan. Selain itu, program umrah turut diberikan kepada mereka yang sudah bekerja di atas tujuh tahun.
"Tapi, ternyata, program-program itu dirasa kurang, sehingga hadiah umrah terus dikembangkan yang mulai tahun ini diberangkatkan 500 orang per tahun. Sebab, kasian yang lain tidak kebagian, lama betul baru bisa umrah," ujar Nurhayati yang jadi pembicara di Penutupan Arisan Masyarakat Ekonomi Syariah DIY, Sabtu (15/7).
Ia pun tidak melarang penasehatan kecantikan yang hamil untuk terus bekerja dan mendapatkan gaji. Bahkan, selain gaji ada tunjangan yang didapatkan.
Selain itu, CSR Wardah sudah ditingkatkan menjadi 25 persen dari keuntungan dan kerap dialokasikan ke banyak kegiatan sosial. Menurut Nurhayati, semua itu dilakukan karena Wardah menganggap karyawan sebagai keluarga.
"Berpegang saja kepada 5P yaitu product, place, promotion, price dan pertolongan Allah SWT, serta andalkan DUIT yaitu doa, usaha, ikhtiar dan tawakal," kata Nurhayati.