REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis hijab bukan lagi mainan pedagang pasar. Bahkan sejumlah merek kelas dunia ramai-ramai ikut merambah bisnis busana Muslim.
Hijab bukan lagi sekedar penutup aurat, tapi sudah menjelma menjadi industri yang menggiurkan. Gelombang baru akan segera menyapa gelombang hijab sebagai tren dunia.
Hijab sudah mampu menjangkau semua kalangan anak-anak, eksekutif muda, ibu muda pun memakainya. Dengan jangkauan yang semakin luas, maka tak perlu heran jika bisnis hijab menjadi bisnis yang sangat menjanjikan.
Pergerakan trennya juga sangat cepat, dalam waktu singkat menjadi sebuah tren yang bisa membuahkan bisnis yang nilainya berlipat-lipat. Misalnya saja, Diajeng Lestari sebagai perintis dari e-commerce busana Muslim di Indonesia bahkan dunia yakni Hijup. Ia telah berhasil menembus pasar Asia terutama Asia Tenggara dalam memasarkan produk para desainer muda Indonesia.
Hijup sudah enam tahun berdiri. Didirikan pada 2011, kini Hijub memiliki 200 merek lokal.
Chief Compliance Officer Hijup, Hanna Faridl, mengatakan berbagai inovasi terus dilakukan demi memuaskan para pelanggan yang selalu haus akan tampilan busana Muslim terbaru.
"Awalnya berdirinya Hijup baru ada enam brand sekarang sudah 200 brand. Kami mendirikan Hijup didasari dari kepedulian kami yang ingin membantu para desainer busana Muslim Indonesia untuk memasarkan produk mereka ke pasar internasional," papar Hanna di Jakarta.
Dalam upaya memperkaya ragam produk terbaik, Hijup berkolaborasi dengan enam desainer kenamaan Indonesia, seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, Barli Asmara, Sejauh Mata Memandang, HAPPA by Mel Ahyar, dan Kami Idea serta koleksi terbaru dari menswear Hijup.
Pemilihan Muse terbaru Hijup, Indah Nada Puspita juga ikut diperkenalkan dalam acara ulang tahun ke-6. Tak hanya itu saja, Hijup juga memperkenalkan The New Face of Hijup yang mewakili bidang karya masing-masing.
Hanna juga mencanangkan program-program bertemakan Look Good, Feel Good, Do Good, sebagai bentuk upaya inovasinya. "Hijup percaya bahwa penampilan yang baik (look good) akan membangkitkan perasaan yang baik pula (feel good), dan pada gilirannya akan menggerakkan kita kepada komitmen dan kontribusi dalam melakukan hal-hal baik (do good)," tambah Hanna.
Terpilihnya keenam wajah baru Hijup ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi wanita muslimah yang ada di Indonesia. Keenam The New Face of Hijup ini di antaranya adalah Lia Karina Mansur (atlet taekwondo), Gita Savitri Putri (YouTuber dan influencer), Nadiah Fatriana (influencer media sosial yang aktif dalam kajian-kajian di Jakarta), Hamidah Rachmayanti (influencer media sosial), Athieqah Asy-Syahidah (dokter dan fashion enthusiast), dan yang terakhir adalah Ratu Anandita (entertainer).
Ke depannya, Hanna berharap jika Hijup bisa lebih dikenal luas, tak hanya oleh masyarakat Indonesia saja namun juga bisa dikenal oleh mata dunia. "Di sisa tahun 2017 ini, kami ingin menguatkan pasar di Asia Tenggara. Kami ingin memperkenalkan Hijup lebih jauh lagi sebagai e-commerce yang menyediakan busana Muslim modestwear terlengkap dalam bentuk event atau toko offline store jika memungkinkan," ungkap Hanna.