Ahad 20 Aug 2017 15:25 WIB

Indonesia Bermutu Gelar Rapat Kerja Nasional

Suasana Rakernas 2017 yang diadakan oleh Indonesia Bermutu, Sabtu (19/8).
Foto: Dok IB
Suasana Rakernas 2017 yang diadakan oleh Indonesia Bermutu, Sabtu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia Bermutu menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) di Jakarta, Sabtu (19/8). Acara tersebut dihadiri Ketua Umum Indonesia Bermutu  (IB) Hari Setiadi PhD, Direktur Institut Indonesia Bermutu (IIB) Zulfikri Anas Med, Pembina IB Prof Suyatno dan Prof Burhanuddin Tola, dan Direktur Utama Indonesi Bermutu Global (IBG) Afrizal Sinaro.

Dalam kesempatan tersebut,  Prof Suyatno mengemukakan,  Indonesia bermutu lahir dari pendidikan bermutu. Pendidikan bermutu berawal dari keluarga bermutu, kemudian dilanjutkan ke sekolah dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

Dalam konteks ini perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang bermutu. “Hanya dengan cara itu kita bisa mewujudkan cita-cita kita, yaitu membangun Indonesia yang bermutu,” kata Suyatno  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (19/8).

Ia menambahkan, bicara Indonesia bermutu berarti bicara ruang yang tidak bersekat. “Ini peluang bagi IB untuk menunjukkan komitmen dan kontribusinya melalui berbagai saluran, seperti organisasi kemasyarakatan maupun lembaga-lembaga pendidikan dari jenjang Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Perguruan Tinggi seperti Muhammadiyah dan UHAMKA,” ujar Suyatno yang juga rektor Uhamka dan pengurus PP Muhammadiyah.

Untuk itu, kata dia, Muhammadiyah dan Uhamka serta lembaga lainnya terbuka untuk bekerja sama dengan IB. “Hal itu karena kita tahu bahwa IB memiliki sumber daya yang bermutu dan mencakup semua aspek, seperti peneliti, guru, dosen, dan praktisi yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan dan kredibilitasnya,” tutur Suyatno.

Prof Burhanuddin Tola mengatakan,  sesuai dengan misi dan cita-citanya, IB perlu mengembangkan berbagai hal terkait dengan Quality Assurance (QA), Quality Control (QC), dan Quality Improvement (QI). “Bila kita bicara kehidupan beserta seluruh aspeknya, kita berhadapan dengan mutu. Semua aspek kehidupan pasti berkaitan mutu,” ujar Burhanuddin.

Ia menambahkan, untuk menjaga mutu, perlu proses atau aktivitas yang mampu menjamin mutu dapat terwujud. Penjaminan mutu harus diikuti oleh sistem kontrol, dan peningkatan mutu yang berkesinambungan (Quality Improvement).

Burhanuddin menegaskan, kualitas adalah perubahan, artinya, sesuatu yang bermutu pasti mengisyaratkan adanya perubahan (change).”Tidak ada mutu yang tidak berkaitan dengan perubahan.Untuk itu, IB harus senantiasa membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” papar Burhanuddin Tola.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement