REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Dadang Suhendar mengatakan masyarakat masih perlu dimotivasi untuk meningkatkan minat baca dan menapresiasi buku. Ini menjadi catatan tersendiri dalam menciptakan masyarakat gemar baca buku.
"Perlu kerjasama antara industri perbukuan dan pendidikan. Kami sangat menghargai upaya IKAPI seperti ini," kata Dadang dalam pembukaan IIBF di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9).
Ia menyebutkan perlu ada kolaborasi antara berbagai pihak dalam upaya peningkatan literasi. Undang-undang perbukuan misalnya, menjadi langkah awal untuk mewujudkan penyediaan buku yang murah, bermutu, dan mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
"Dalam melaksanakan UU perbukuan, para pemangku kepentingan dapat saling bersinergi dalam melaksanakan sistem perbukuan," kata Dadang.
Upaya ini juga didukung dengan kebijakan pengiriman buku gratis setiap tanggal 17 yang diinisiasi Presiden Joko Widodo. "Kebijakan ini diharapkan mempermudah proses pemerataan buku di Indonesia," ujar dia.
Ada pula gerakan literasi nasional yang dilaksanakan oleh Kemendikbud. Kegiatan ini dipusatkan untuk meningkatkan literasi bangsa.
"Banyak pihak yang ikut dalam gerakan ini, membuktikan bahwa pemerintah, asosiasi literasi, dan organisasi masyarakat peduli terhadap peningkatan minat baca," kata dia.