Rabu 13 Sep 2017 13:30 WIB

OIC Youth Gelar Islamic Young Entrepreneur Festival

Rep: NOVITA INTAN/ Red: Winda Destiana Putri
poster ICIYE 2017
Foto: Google
poster ICIYE 2017

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan konferensi Pemuda Islam Dunia (International Conference on Islamic Youth Education - ICIYE 2017) akan mengadakan Islamic Young Entrepreneur Festival bekerjasama dengan pelaksana event, PT Bintang Karya Sarana di Bandung, pada 6-8 Oktober 2017. Menurut President OIC Youth, Tantan Taufik Lubis, OIC Youth adalah Pemuda Organisasi Kerjasama Islam atau Pemuda OKI, sebuah institusi payung bagi organisasi pemuda Islam Indonesia yang konsen terhadap isu isu strategis pemuda dan Dunia Islam.

Mengupas tema-tema sentral dan strategis seperti isu pendidikan, keagamaan, kesehatan, toleransi dan kerukunan umat beragama serta lainnya. "Kegiatan ini bernilai strategis, karena membuat generasi muda Islam semakin berdaya dan memiliki daya tawar. Pemuda Islam semakin dilihat dan diperhitungkan kiprahnya di pentas nasional mau pun global," ujarnya dalam keterangan tulis Republika.co.id di Jakarta, Rabu (13/9).

Selain itu, bertujuan ingin memperkuat kebersamaan generasi muda Islam, menyatukan seluruh komponen umat dan Bangsa Indonesia agar tentunya merasa bangga menjadi tuan rumah. "Kini, dengan menjadi tuan rumah, kita mempunyai kesempatan yang besar untuk membangun soliditas antara pemuda Islam dan khususnya kepada sesama anak bangsa," katanya.

Terkait dengan kegiatan yang menopang konferensi tersebut, ia mengatakan akan diselenggarakan juga Islamic Young Entrepreneur Festival. "Jika even konferensi bicara soal wacana, visi dan langkah-langkah besar umat Islam ke depan, maka di Islamic Young Entrepreneur Festival ini akan lebih fokus kepada langkah riil berupa penataan basis ekonomi pemuda Islam, kegiatan yang menyatukan generasi muda Islam dari sisi pengembangan ekonomi dan kewirausahaan,” katanya.

Tolub, Sapaan akrab Presiden OIC youth Ini menegaskan bahwa jika semua negara Islam anggota OIC ini menjalin kerjasama bisnis dengan Indonesia, maka produk-produk lokal yang berasal dari UMKM Indonesia juga pasti dapat tumbuh dan besar di seluruh dunia. "Imbasnya akan kembali kepada kesejahteraan generasi muda Islam Indonesia, dan berkontribusi nyata pada penguatan ekonomi Indonesia," katanya dengan semangat berapi-api.

Ditambahkan oleh Tolub, even ini juga punya pesan khusus sebagai medium untuk mengenalkan Islam yang rahmatan lil alamin versi Indonesia ke dunia internasional. "Kita ingin memberikan keteladanan bagaimana bersikap toleran dan damai bersama dalam keberagaman, karena itu di belakangnya tema besar kegiatan ini ada kata a lesson learn from Indonesia, kita akan berikan pembelajaran bagaimana Indonesia bertoleransi dalam beragama seperti yang ada sekarang," ujar Asia Pasific Board Member of ICYF-DC ini.

Hal tersebut diamini oleh Direktur PT Bintang Karya Sarana, Erma Zein, sebagai penyelenggara kegiatan Islamic Young Entrepreneur Festival, yang ingin menggugah kesadaran Pemuda Islam agar menjadi pelaku ekonomi yang produktif dan berkontribusi lebih besar pada negara. Menurutnya, Islamic Young Entrepreneur Festival ini mengambil tema 'Reviving Islamic Entrepreneur To The Modern World' bertujuan membangun kesadaran akan pentingnya kiprah pengusaha Muslim untuk dapat meningtkatkan kualitas kewirausahaan dan kemandirian ekonomi secara bersama-sama. 

Even ini juga sebagai sarana konektivitas antara wirausaha muda dari 56 negara OIC, sarana tukar menukar informasi bisnis, link and match kebutuhan dan peluang perdagangan dan bisnis antara negara Islam. "Even ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran pengusaha Muslim untuk saling support dan bahu membahu demi kebangkitan ekonomi umat Muslim di Indonesia," kata CEO Bintang Karya Sarana ini. 

"Salah salah satu misi kita adalah agar para anggota delegasi yang terdiri dari para pengusaha Muslim dunia bisa membeli produk-produk kita. Bahkan berinvestasi di Indonesia. Karena kita tidak hanya punya produk unggulan, namun juga punya market yang besar," tambah Tolub.

"Kita harus piawai membaca postur kepentingan dan kebutuhan negara-negara tersebut, ada share benefit di sana, selain ada koalisi secara politik, ikatan ekonomi bisa lebih merekat," katanya.

Sebagai Presiden Pemuda OKI, Tolub juga mengajak peran serta aktif para pemuda Islam yang ada di berbagai Organsisasi, baik kepemudaan Islam atau pun komunitas-komunitas bisnis untuk mendukung kegiatan tersebut secara maksimal dengan hadir dan berinteraksi langsung dengan berbagai perwakilan negara-negara Islam.

"Saya mengharapkan para pengusaha muda Muslim dari berbagai latar belakang usaha dan komunitas atau organisasi bisadatang dan mensukseskan acara ini secara massif, agar gaung kegiatan ini dapat dirasakan oleh berbagai elemen bangsa dan menjadi sarana yang tepat dan elegan untuk membangun kerjasama ekonomi dan bisnis dengan 56 negara Islam yang hadir di konferensi," katanya.

Selain itu, kelebihan lainnya dari event ini adalah kita akan disuguhkan berbagai pemikiran yang berasal dari para pemimpin aktivis pemuda Islam Indonesia multi back ground organisasi. "Agar efek maslahatnya dapat dirasakan, sebaiknya semua pemuda Islam hadir di sini," katanya.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement