REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren mode dapat berubah setiap saat. Tren bisa datang dan pergi bahkan kembali lagi beberapa tahun kemudian. Namun dalam sejarah mode ada sosok yang tidak termakan oleh zaman. Salah satunya perancang busana terbesar yang pernah ada, Yves Saint Laurent.
Warisan Saint Laurent bertahan dengan karyanya dan menjadi inspirasi bagi penerusnya seperti Tom Ford, Marc Jacobs dan Ralph Lauren. Rekan kerja Saint Laurent, Pierre Berg, memainkan peran penting dalam membangun dua museum baru untuk merayakan karier Saint Laurent.
Museum dibuka di Marrakesh pada 17 Oktober 2017 dan kedua di Paris, Prancis, pada 3 Oktober 2017. Di tempat kedua, Saint Laurent menghabiskan hampir 30 tahun untuk merancang koleksinya dari 1974 sampai 2002.
Namun Pierre Berge tidak dapat hadir untuk membuka museum. Mantan CEO YSL ini baru saja meninggal pada 8 September di usianya yang ke 86 tahun. "Saya selalu mengatakan bahwa seseorang harus mengubah impian menjadi kenyataan. Dengan alasan itulah kita membangun Foundation ini," kata Berge.
"Pada 2017 ini merupakan sebuah babak baru untuk membuka dua museum Yves Saint Laurent di Paris dan Marrakesh. Ini adalah sentuhan terakhir dalam sebuah perjalanan yang dimulai sejak lama. Ketika kita tidak tahu bagaimana takdir akan tersenyum pada kita," kata Berge, seperti dilansir dari laman DW.
Saint Laurent memang menjalani kehidupan yang cerah, dengan bakat desain yang dia punya tentunya. Selama bertahun-tahun sebelum pensiun, dia melakukan banyak panggung mode yang berparalel dengan Karl Lagerfeld. Lagerfeld meski dikenal sebagai pesaing Saint Laurent namun sesungguhnya sama-sama mengawali karier modenya di era yang sama. Bahkan keduanya pernah menjadi sahabat.