Jumat 27 Oct 2017 14:57 WIB

Kain Endek Rangrang Jadi Tren Busana di Bali

Red: Esthi Maharani
Kain tenun endek khas Bali
Kain tenun endek khas Bali

REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Kerajinan kain endek rangrang khas Kabupaten Klungkung, Bali, menjadi tren busana masyarakat dan anak-anak muda terkini di Pulau Dewata. Jenis kain endek rangrang ini banyak diburu masyarakat dan anak muda karena saat digunakan terasa nyaman dan tidak terasa panas, karena terbuat dari benang sutra maupun katun berkualitas tinggi.

"Saat ini motif kain tenun ikat yang paling banyak diminati masyarakat dan anak muda di Denpasar biasanya jenis kain endek kombinasi rangrang untuk dijadikan dress dan baju kerja," ujar Kepala Bagian Pemasaran Kain Tenun Ikat Werdhi Budaya, A.A Oka Suparini, Jumat (27/10).

Oka Suparini mengakui, penjualan kain tenun ikat ini terkadang pasang surut karena banyak faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun pihaknya sudah memiliki pelanggan tetap dari instansi pemerintah dan toko-toko busana atau butik yang bekerjasama di area Denpasar.

"Kalau pelanggan yang sudah berlangganan ke tempat kami biasanya membeli kain endek berbahan sutra dalam bentuk banyak dan kalau dihitung omset penjualan dalam sebulan rata-rata lebih Rp500 juta," ujarnya.

Untuk harga kain endek rangrang dengan bahan sutra, lanjut Suparini, dibandrol dengan harga Rp600 ribu per satu kainnya. Namun, pihaknya juga menjual kain endek dengan harga yang relatif terjangkau dengan bahan benang yang dibandrol dengan harga Rp150 ribu hingga Rp350 ribu.

Sementara itu, Kepala Produksi Kain Tenun Ikat Werdhi Budaya Kabupaten Klungkung, Bali, A.A Istri Raka mengatakan, permintaan kain endek khas Klungkung ini tergantung dari tren yang berkembang saat ini. "Kain tenun ikat dari Kabupaten Klungkung ini memiliki motif dan ciri khas yang berbeda dibandingkan kain tenun buatan dari Desa Sidemen, Kabupaten Karangasem," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement