Rabu 01 Nov 2017 15:23 WIB

Menanak Nasi Hingga Potong Rambut di Siraman Kahiyang

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dan Presiden Joko Widodo.
Foto: Antara
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dan Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution akan diawali dengan serangkaian prosesi adat yang menjadi tradisi pada pernikahan adat Jawa. Salah satunya yakni prosesi siraman.

Prosesi siraman Kahiyang dan Bobby ini akan dimulai sehari sebelum akad nikah berlangsung atau pada Selasa (7/11) pagi. Prosesi siraman dibagi di dua tempat, untuk mempelai pria dilaksanakan di Hotel Alilla, Solo. Sedangkan untuk mempelai wanita dilaksanakan di kediaman keluarga Jokowi di Sumber, Solo. Prosesi siraman ini rencananya akan dimulai dari pukul 09.00 WIB.

Pambiwara atau pembawa acara siraman Kahiyang, Widarsih Suranto, menjelaskan sebelum prosesi siraman berlangsung, terlebih dulu dilaksanakan upacara betak atau adan kabisan. Yakni upacara menanak nasi yang dilakukan oleh orang tua pengantin. Konon, upacara ini menjadi penanda kesiapan keluarga melakoni prosesi adat sebelum berlangsungnya pernikahan.

"(Siraman) nanti akan diawali dengan Bapak Jokowi menjalankan satu upacara yaitu betak atau adan kabisan," tutur Widiarsih pada Rabu (1/11).

Pada upacara betak atau adan kabisan ini, Jokowi akan mengenakan ageman atau pakaian lurik Jawa. Setelah selesai menanak nasi, Jokowi akan berganti pakaian dengan mengenakan busana corak cakrik cakar ayam.

Usai itu, Jokowi akan memasang bleketepe atau daun kelapa yang masih hijau di tarub yang digunakan untuk mengelilingi area pernikahan. Serta memasang tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan di depan rumah. Menurut Widiarsih, rentetan upacara mengawali prosesi siraman itu merupakan simbol dari restu dan doa orang tua kepada anaknya yang akan menjalani hidup baru.

Upacara tersebut disambung dengan persiapan prosesi siraman. Menurut Widiarsih, prosesi siraman yang dilakoni Kahiyang dan Bobby mengambil pakem Keraton Solo.

Pada prosesi siraman ini, Jokowi akan mencampurkan air yang berasal dari tujuh sumber mata air yang berbeda. Widiarsih mencontohkan sumber mata air itu seperti sendang penganten, sendang kasunanan, sendang mangkunegaran, ndalem keraton hingga air zam-zam. Sebelumnya, Kahiyang terlebih dulu akan melakukan sungkeman pada Jokowi dan Iriana.

Selanjutnya tujuh pini sepuh atau anggota keluarga perempuan dan tetua serta dijadikan tauladan di keluarga akan melakukan siraman terhadap Kahiyang. Tujuh pini sepuh itu sendiri bermakna pertolongan. Yakni diharapkan agar Kahiyang senantiasa mendapat pertolongan Yang Maha Kuasa.

"Dan sesepuh putri yang akan nyirami. Siraman ini maknanya membersihkan jiwa dan raga (calon pengantin), sehinggga semuanya akan mempengaruhi rumah tangga membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah," katanya.

Setelah prosesi ini, Jokowi akan menggendong Kahiyang. Tradisi gendongan selepas siraman ini memiliki arti yakni tanggung jawab terakhir orang tua pada anak perempuannya sebelum menjadi seorang istri yang harus patuh pada suaminya.

Terakhir, Kahiyang akan kembali melakoni siraman sendiri di kamar. Selanjutnya, Kahiyang juga akan memotong sendiri rambutnya pada bagian ujung rambut dan atas rambut. Rambut yang telah dipotong itu nantinya akan disatukan dan diikat dengan potongan rambut mempelai pria yang juga melakoni prosesi serupa.

Rambut kedua mempelai kemudian akan ditanam dengan maksud agar terhindar dari mara bahaya.  "Setelah itu upacara siraman selesai, sisanya tinggal upacara ucapan terima kasih saja dan lainnya. Nanti malamnya baru prosesi midodareni," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement