Selasa 07 Nov 2017 08:41 WIB

Warga Diminta Saksikan Pernikahan Kahiyang dari Mulut Gang

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
Suasana di sekitar kediaman Presiden Joko Widodo menjelang acara Siraman Kahiyang Ayu, Selasa (7/11).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Suasana di sekitar kediaman Presiden Joko Widodo menjelang acara Siraman Kahiyang Ayu, Selasa (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan warga Solo diperkirakan memadati sepanjang di Jalan Letjen Suprapto untuk menyaksikan rangkaian prosesi adat midodareni pada Selasa (7/11) malam. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kota Solo, Agus Sis mengatakan warga hanya boleh berada di sekitar mulut gang masuk kediaman Jokowi.

"Nanti ada dari Sukarelawan Cinta Jokowi, Projo, RT dan RW, ini kita awasi semua, " kata Agus pada Selasa (7/11).

Untuk membantu keamanan dan ketertiban pada prosesi Siraman, midodareni hingga akad nikah yang akan berlangsung esok hari, kata dia, Satpol PP mengerahkan 60 personel dibantu 250 petugas Linmas. Personel tak hanya ditempatkan di area lokasi acara, tetapi juga disebar hingga tempat menginap mempelai pria di Hotel Alila.

"Kita juga pasang di ring satu, ring dua, dan ring tiga. Nanti juga mereka tetap bantu saat puncak acara," tuturnya.   

Dari pantauan Republika.co.id Selasa (7/11) pagi di kediaman Jokowi, sejumlah tamu undangan yang akan menyaksikan prosesi siraman mulai berdatangan. Informasi yang diperoleh, Menteri Pertahanan Riyamizad Riacudu dan sejumlah menteri lainnya akan turut menyaksikan prosesi siraman ini. Prosesi siraman akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

Siraman ini menjadi salah satu prosesi adat yang harus dijalani kedua pasangan sebelum menuju ke pelaminan. Prosesi siraman ini akan dilakukan di dua tempat. Untuk mempelai pria diadakan di hotel Alila. Sedangkan untuk mempelai wanita berlangsung di kediaman Presiden Joko Widodo di Sumber, Solo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement